Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Australia Bob Debus membuka kursus kepolisian senior di Pusat Kerja Sama Penegakan Hukum Jakarta (Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation /JCLEC) di Semarang. Menurut keterangan resmi dari Kedutaan Besar Australia yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, kegiatan itu merupakan salah satu agenda kerja Debus dalam lawatan empat harinya di Indonesia. Mengenai program tersebut, Debus berkata bahwa Program Kepemimpinan Pelaksana Kawasan selama empat minggu dirancang untuk pejabat senior penegakan hukum dari Kawasan Asia Tenggara untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan pribadi, organisasi dan kawasan dengan titik pusat pada penanganan terorisme, kejahatan lintas batas dan pengembangan kapabilitas intelijen dan pengambilan keputusan. "Program ini akan membangun alumni perwira senior kepolisian yang akan mampu untuk berbagi pengetahuan mereka dengan rekan-rekan sejawat mereka di angkatan kepolisian kawasan lainnya," ujarnya. JCLEC adalah lembaga pendidikan dan pelatihan yang dikelola dan diselenggarakan bersama oleh pemerintah Indonesia dan Australia, yang mencerminkan tekad kuat kedua negara untuk bekerja sama menangani tantangan keamanan yang selalu berubah di Asia Tenggara. Menurut Debus, lebih dari 3700 peserta dari 38 negara telah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan anti-terorisme termasuk penyelidikan, analisa pasca-ledakan bom, penyelidikan keuangan, intelijen kriminal, komunikasi, forensik umum dan kepemimpinan sejak dibentuknya JCLEC. "JCLEC merupakan unsur vital upaya kepolisian bersama untuk memperkukuh kapabilitas dan kapasitas lembaga-lembaga penegakan hukum asing untuk memerangi ancaman kriminalitas yang semakin tidak mengenal batas dan berjurisdiksi ganda," katanya. JCLEC telah menerima dana sebesar 36,8 juta dolar Australia dari Pemerintah Australia sejak dibentuk pada 2004. Program Kepemimpinan Pelaksana Kawasan disponsori oleh pemerintah Australia dan Inggris.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008