Jakarta (ANTARA News) - Penurunan harga saham-saham komoditas menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup turun 0,94 persen. IHSG turun 21,075 poin menjadi 2.227,675 dan indeks LQ45 terkoreksi 5,067 poin atau 1,08 persen ke posisi 462,764. "Kecenderungan rata-rata harga komoditas di pasar internasional yang menurun memicu anjloknya beberapa saham komoditas yang menekan indeks BEI," kata Analis Riset PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, kepada ANTARA News di Jakarta, Senin. Menurut Poltak, penurunan harga-harga CPO, timah, batubara membuat beberapa manager investasi melakukan penurunan investasi di beberapa saham komoditas, sehingga mengakibat harga sahamnya turun. Selain itu, lanjutnya, turunnya indeks ini masih dibayangi oleh aksi ambil untung (profit taking) akibat belum ada sentimen positif tambahan. Pasar saham masih membutuhkan dorongan positif dari sisa rentetan laporan keuangan emiten untuk mampu menahan tekanan pelemahan lanjutan, karena masih tingginya inflasi Juli 2008 memunculkan kekhawatiran para pelaku pasar akan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan diputuskan pada Selasa besok (5/8). Poltak mengungkapkan bahwa pasar saham juga ditekan oleh melemahnya sebagian besar bursa regional menciptakan sentimen negatif terhadap pergerakan indeks BEI untuk mengalami "profit taking". Beberapa bursa di kawasan Asia mengalami penurunan, diantaranya bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup turun 347,67 poin atau 1,52 persen ke posisi 22.514,91 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 29,99 poin atau 1,03 persen ke level 2.876,08. Kondisi inilah yang membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 151 jenis dibanding yang naik hanya 40 dan 61 stagnan. Penurunan indeks dipimpin oleh melemahnya beberapa saham unggulan, terutama yang berbasis komoditas seperti saham Bumi Resources terkoreksi Rp300 ke harga Rp5.850, Gas Negara yang turun Rp200 menjadi Rp2.125, Adaro Energi melemah Rp40 ke harga Rp1.590, Indo Tambang Raya tergerus Rp900 ke Rp28.450, Inco terkikis Rp150 menjadi Rp4.300, Aneka Tambang menurun Rp125 ke posisi Rp2.325 dan Tambang Batubara Bukit Asam tertekan Rp550 ke Rp13.050. Volume perdagangan mencapai 1,280 miliar saham dengan nilai Rp2,809 triliun dari 44.858 kali transaksi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008