"Jadi saya lihat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sudah bekerja keras, kita lihat kesiapan sudah cukup bagus. Kalau saya lihat secara keseluruhan kesiapan lokasi ini sudah mencapai 50-60 persen. Tinggal beberapa hal yang perlu dilanjutkan," kata Prihasto saat meninjau lokasi HPS di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Rabu.
Prihasto mengungkapkan saat dirinya melakukan kunjungan pada bulan lalu, ia melihat lokasi saat itu masih belantara salah satunya lokasi yang akan dijadikan parkiran masih menjadi semak belukar.
Baca juga: Enam pemulia tanaman terima penghargaan di Hari Pangan Se-Dunia
"Bulan kemarin saya datang kesini sekitar satu bulan yang lalu, disitu di lahan parkir masih semak belukar, belantara, sekarang sudah kelihatan sudah bersih. Helipad juga bulan lalu belum ada sekarang sudah kelihata, artinya mereka sudah bekerja cepat untuk mensukseskan acara HPS ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kehadiran Presiden Indonesia, Joko Widodo di perayaan HPS adalah untuk mendorong kembali masyarakat khususnya para petani kakao dan sagu untuk meningkatkan produktivitasnya.
"Karena sagu merupakan kekayaan alam yang bisa menjadi salah satu alternatif pangan dalam menghadapi perubahan iklim, sehingga sagu ini perlu didorong lagi tingkat produktivitasnya," ujarnya.
Baca juga: Akademisi Uncen minta pemerintah lindungi kawasan hutan sagu
Lokasi perayaan HPS di Sulawesi Tenggra akan dilaksanakan di dua tempat, yakni di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan dan di kawasan MTQ Kendari, 2 hingga 5 November 2019.
"Di Angata untuk areal kunjungan lapangan Presiden termasuk gelar teknologi untuk panen kakao itu disini tapi untuk pameran kita fokuskan di Kota Kendari, sementara untuk di Kabupaten Konawe Utara hanya sebagai untuk kunjungan diplomatik tour pengelolohan sagu," jelasnya.
Dalam kunjungannya, Dirjen Holtikultura Kementan RI, Prihasto Setyanto didampingi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Mustari melakukan peninjauan pertama pada lokasi Landasan Helikopter, selanjutnya meninjau lokasi panggung utama dan terakhir melihat tanaman kakao.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019