"Walaupun sudah banyak yang kita capai tetapi masih banyak PR. Sekarang dengan infrastruktur sudah terbentuk semuanya tantangannya kita lebih banyak pada pemberdayaan manusia dan pemberdayaan ekonomi," kata Menteri Eko seusai membuka Workshop dan Temu Bisnis Nasional UMKM II di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.
Menurut Eko, tugas Kemendes PDTT pada periode awal berfokus pada pengelolaan dana desa. Setelah pengelolaan dana desa dianggap berhasil dan dibuktikan dengan penyerapan mencapai 99 persen, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur desa sebagai penopang aktivitas perekonomian desa.
Baca juga: Mendes: Pemanfaatan dana desa diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi
"Sekarang sudah mulai dengan pemberdayaan ekonomi, terbukti dengan banyaknya Bumdes yang terbangun sehingga masyarakat bisa kerja, warung-warung juga bisa berdiri," kata dia.
Menurut dia, ke depan pemberdayaan manusia dan ekonomi desa juga membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan program sebelumnya.
Eko mengatakan selama lima tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, seluruh Program Kemendes PDTT telah tercapai, bahkan melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Baca juga: Jokowi sebut ada desa berpenghasilan Rp14 miliar
Pencapaian itu, menurut dia, di antaranya meliputi pengentasan desa tertinggal yang mengacu sensus data BPS awal tahun lalu telah mencapai 6.500 desa dari target 5.000 desa, penciptaan desa mandiri yang awal tahun lalu telah tercapai 2.700 desa dari target 2.000 desa, serta penciptaan 90 kawasan perdesaan dari target 80 kawasan perdesaan.
"Alhamdulillah kalau target RPJMN lima tahun ini Kementerian Desa awal tahun lalu sudah tercapai semua. Jadi kita sudah over dari RPJMN," kata Eko.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019