Tanjungpinang (ANTARA News) - Panglima Armada Barat, Laksamana Pertama Soeparno menyatakan TNI AL menyiagakan 41 KRI di wilayah perbatasan RI dengan Malaysia dan Singapura, tepatnya di perairan selat Malaka dan Selat Singapura. "Wilayah perbatasan itu rawan, karena itu perlu dijaga ketat," kata Soeparno setelah melantik Kolonel (Mar) Lukman Sofyan sebagai Komandan Lantamal IV Tanjungpinang menggantikan Laksamana Pertama Marsetio, Senin. Menurut Soeparno, titik rawan di wilayah perairan Indonesia cukup banyak, dua di antaranya berada di selat Malaka dan selat Singapura. Di wilayah perbatasan RI dengan kedua negara tetangga tersebut rawan penyeludupan dan pembuangan limbah. Aksi penyeludupan dan pembuangan limbah dari oknum sipil Singapura diduga hingga sekarang masih berlangsung. "Harus dijaga 24 jam secara bergiliran, karena para pelaku beraksi di saat pengawasan laut lemah," ujarnya. Soeparno menegaskan, TNI AL tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku kejahatan di wilayah perairan yang meresahkan masyarakat. "Kami harus memberi rasa aman di wilayah perairan RI," katanya. Ia mengungkapkan, TNI AL masih menggunakan pola lama dalam mengamankan perairan. Pengamanan wilayah perairan RI dilakukan secara selektif mengingat keterbatasan unsur personel dan perlengkapan. "Titik-titik yang paling rawan pasti dikawal ketat. Pokoknya kami tidak akan biarkan orang asing melakukan kegiatan secara tidak resmi di halaman rumah kita," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008