Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengaku tidak mendapat tekanan politik terkait pemanggilan dirinya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (4/8) siang. Paskah yang tiba di Kantor Kepresidenan, jakarta, sekitar pukul 12.50 WIB menyatakan, tidak akan mundur hanya karena opini yang mengarah pada pembunuhan karakter serta minta agar azas praduga tak bersalah dihormati. "Saya serahkan sepenuhnya kepada Presiden, karena itu hak prerogratif presiden. Tetapi saya tidak akan mundur hanya karena opini yang mengarah pada pembunuhan karakter," katanya. Paskah menambahkan, secara moral tidak merasa tidak menerima tuduhan yang disampaikan anggota DPR, Hamka Yandhu, terkait skandal suap Bank Indonesia (BI). "Saya secara moral tidak seperti yang dituduhkan, tolong hormati azas praduga tak bersalah," ujarnya menegaskan. Paskah juga menyatakan siap menjelaskan dan menjawab semua hal yang akan ditanyakan presiden siang ini soal skandal suap BI, dimana dirinya diisukan menerima dana sekitar Rp1 miliar. Selain Paskah, Presiden Yudhoyono siang ini juga memanggil Menteri Kehutanan MS Kaban, terkait kasus yang sama. Hingga kini kasus skandal suap BI telah menyeret lima tersangka, yakni mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Rusli Simandjutak, Oey Hoey Tiong, dua anggota parlemen Antony Zeidra Abidin dan Hamka Yandhu. (*)

Copyright © ANTARA 2008