Peshawar, Pakistan, (ANTARA News) - Sedikitnya 15 orang anggota kelompok militan dan seorang tentara Pakistan pada Minggu tewas dalam pertempuran di Lembah Swat baratlaut yang bergolak, kata militer Pakistan dalam pernyataannya. Pertempuran di distrik Matta terakhir yang mendekati sepekan itu menggiring kesepakatan perdamaian yang telah berumur dua bulan di bekas daerah wisata itu mendekati kegagalan. Gerakan Taliban memperingatkan bahwa pihaknya akan melancarkan serangan-serangan bunuhdiri di seluruh negeri jika pihak militer gagal menghentikan operasinya terhadap para pengikut ulama ekstrim Maulana Fazlullah. "Sedikitnya 15 anggota militan tewas dan banyak lagi yang cedera, dalam baku tembak dekat Sij Bund, di distrik Matta," kata pihak militer dalam pernyataannya. "Seorang petugas pasukan keamanan juga meninggal." Lebih dari 60 anggota militan yang setia kepada Fazlullah yang pro Taliban telah tewas sejak Selasa di tangan pasukan keamanan pemerintah, menurut para pejabat. Pertempuran terjadi setelah militan pro Taliban di daerah itu mengaku bertanggungjawab atas ledakan sebuah bom sehari sebelumnya, yang menewaskan enam petugas polisi dan tiga prajurit paramiliter. Para pejabat mengatakan, bom yang diledakkan dengan remot kontrol itu juga mencederai lima petugas polisi lainnya, yang bersama kelompoknya dalam perjalana kembali ke markas setelah melakukan operasi pemeriksaan di distrik Kabal yang bergolak, Sabtu. "Kami melakukan pemboman yang menewaskan para petugas kepolisian," kata jurubicara Taliban Muslim Khan dalam percakapan per telepon dengan wartawan. Dia menambahkan, bahwa pihak militan juga membenarkan akan melancarkan serangan-serangan serupa karena pasukan keamanan akan membunuh mereka. Polisi mengatakan, bahwa dua tersangka telah ditahan sehubungan dengan aksi pemboman itu. Ratusan penduduk meninggalkan rumah mereka saat pertempuran mereda, kata para saksimata, meskipun pemerintah telah memperlonggar berlakunya jam malam dari pukul 07:00 petang sampai 07:00 pagi di banyak daerah. Sementara itu, kelompok militan Taliban juga membakar lima gedung sekolah wanita semalam. Pada Sabtu, para pejabat mengatakan bahwa kelompok militan telah merusak 61 gedung sekolah tempat belajar 17.000 anak di lembah itu. Lembah pegunungan Swat adalah daerah wisata yang indah sampai akhir tahun lalu, ketika kelompok Fazlullah melancarkan kampanye kekerasan untuk memaksakan berlakunya hukum Syariah di wilayah itu. Berdasarkan kesepakatan perdamaian Mei, pemerintah setuju untuk secara bertahap menarik tentaranya dan memperkenalkan sistem pengadilan Islam. Sebalai imbalannya, para pemberontak mengatakan mereka akan menghentikan serangan-serangan dan akan menyerahkan senjata mereka. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008