London, (ANTARA News) - Hidup tanpa mobil tak dapat dibayangkan oleh hampir empat-perlima orang Inggris kendati ada dampak kenaikan tinggi harga bahan bakar, demikian hasil satu jajak pendapat. Satu angket Populus mengenai pemantauan anggota organisasi AA juga mengungkapkan tiga persen pria pengemudi akan mempertimbangkan untuk melepaskan pasangan atau istri mereka daripada kehilangan kesempatan menggunakan mobil mereka, demikian diwartakan Reuters. Itu terjadi bukan karena mengemudi tak memiliki masalah. Mengikuti mobil lain dalam jarak terlalu dekat adalah kejadian yang paling menjengkelkan bagi 30 persen pengemudi, dan banyak orang menggunakan telepon genggam mereka sewaktu berada di belakang setir, dengan angka 26 persen. "Meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar, kenaikan pajak jalan atau tentu saja antrian kendaraan, pelanggaran pemakaian telefon genggam dan pelanggar marka jalan, mayoritas besar pengemudi tak dapat membayangkan hidup tanpa mobil," kata Presiden AA Klub Edmund King. "Pesan di sini bagi pemerintah nasional dan lokal ialah kita perlu belajar hidup dengan mobil daripada terus-menerus berusaha membatasi penggunaan mobil," katanya. Satu liter bahan bakar sekarang berharga rata-rata 11,6 pence di Inggris, 20 pence lebih mahal dibanding dengan harga setahun lalu. Jajak pendapat Populus atas 18.547 anggota dilakukan antara 23 Mei dan 2 Juni. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008