Jakarta, (ANTARA News) - Aksi "profit taking" (ambil untung) tekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin pagi ditutup turun 1,02 persen. IHSG turun 22,923 poin menjadi 2.225,827 dan indeks LQ45 terkoreksi 5,266 poin atau 1,13 persen ke posisi 462,565. Analisa Riset dari PT Trimegah Securities, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan, perdagangan di awal pekan ini masih dibayngi oleh aksi "profit taking" akibat belum ada sentimen positif tambahan. Menurut Trimegah, indeks BEI masih membutuhkan dorongan positif dari sisa rentetan laporan keuangan emiten untuk mampu menahan tekanan pelemahan lanjutan. Masih tingginya inflasi Juli 2008 memunculkan kekhawatiran para pelaku pasar akan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan diputuskan pada Selasa besok (5/8). Kondisi ini juga ditekan oleh melemahnya sebagian besar bursa regional menciptakan sentimen negatif terhadap pergerakan indeks BEI untuk mengalami "profit taking". Selain itu, turunnya bursa Wall Street AS dengan indeks Dow Jones pada perdagangan Jumat malam pekan lalu sebesar 51,69 poin atau 0,45 persen menjadi 11.326,32, langsung diikuti oleh bursa regional, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi ditutup turun 202,96 poin atau 0,89 persen ke posisi 22.659,63 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 31,18 poin atau 1,07 persen ke level 2.874,88. Kondisi inilah yang membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 135 jenis dibanding yang naik hanya 28 dan 50 stagnan. Penurunan indeks dipimpin oleh melemahnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources terkoreksi Rp350 ke harga Rp5.800, Gas Negara yang turun Rp200 menjadi Rp2.125, Adaro Energi melemah Rp30 ke harga Rp1.600, Indo Tambang Raya tergerus Rp950 ke Rp28.400, Inco Indonesia terkikis Rp225 menjadi Rp4.225, Aneka Tambang menurun Rp100 ke posisi Rp2.350 dan Astra Internasional tertekan Rp300 ke Rp21.750. Volume perdagangan mencapai 738,557 juta saham dengan nilai Rp1,626 triliun dari 24.675 kali transaksi. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008