Pangkalpinang (ANTARA) - Wali Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil menyebutkan sebanyak 30 kilogram sabu-sabu beredar, sehingga mengancam masa depan generasi muda di provinsi penghasil bijih timah itu.
"Baru-baru ini BNN berhasil menangkap narkoba jenis sabu sebanyak 1,8 kilogram di Pangkalpinang," kata Maulan Aklil saat membuka Kampanye Diversifikasi Pangan "Gema Sabuk Amang" di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan total peredaran sabu di Bangka Belitung mencapai 30 kilogram dan jika dihitung per orang maka hampir seluruh masyarakat di daerah ini mengkonsumsi narkoba tersebut.
"Saya meminta ibu-ibu yang hadir hari ini untuk menjaga anak-anaknya dari narkoba ini," ujarnya.
Menurut dia peran orang tua dalam menjaga keluarga dan anak-anaknya dari bahaya narkoba ini sangat penting. Perhatikan perilaku anak-anaknya, jika ada perubahan perilaku anak segera dikonsultasikan untuk mencari jalan keluarnya.
"Saat ini kami sedang bekerja keras dalam memberantas narkoba ini, karena tidak hanya merusak jiwa dan mental generasi tetapi juga masa depan bangsa ini," ujarnya.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bekerja dan mengawasi, supaya narkoba ini tidak beredar dan pecandunya juga berkurang.
"Ini bukan main-main, karena narkoba ini jauh lebih berbahaya. Oleh karena itu, tolong dijaga anak-anak dan keluarga dari barang haram ini," katanya.
Baca juga: Polres Sukamara musnahkan sabu-sabu senilai Rp1 miliar
Baca juga: Polres Bogor Kota ungkap 17 kasus sabu dan ganja
Baca juga: Polisi tangkap pengedar sabu-sabu di Aceh Besar
Polisi dan BNN sita 17 kg sabu berkemasan teh Tiongkok
Pewarta: Aprionis
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019