Jakarta (ANTARA) - Facebook Indonesia menggandeng Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dan PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory mengadakan survei mengenai dampak platform mereka terhadap ekonomi dan sosial. Hasilnya, hampir separuh responden menjawab bisnis mereka berawal dari jejaring sosial tersebut.

"Aplikasi dari grup Facebook berperan di setiap lini proses bisnis, mulai dari riset, penjualan sampai mempertahankan konsumen," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia, Ruben Hatari, saat konferensi pers Facebook Indonesia Summit di Jakarta, Rabu.

Survei "Connecting Indonesia: Facebook's social and economic impact in Indonesia" melibatkan 1.220 responden individual, 1.033 responden bisnis, 565 organisasi komunitas dan 410 responden pemerintahan.

Baca juga: Asosiasi Libra Facebook ditinggal sejumlah pendukung

Baca juga: Facebook gandeng WHO rilis stiker untuk Hari Kesehatan Mental Dunia

Facebook saat ini memiliki aplikasi Facebook, WhatsApp, Messenger dan Instagram di Indonesia

Hasil survey Facebook menemukan 43 persen responden memulai bisnis mereka setelah mendapat ide dari platform milik Facebook cs. Sebesar 50 persen responden bisnis mengaku menggunakan aplikasi dari Facebook.

Para responden menilai bisnis online ini merupakan pelengkap dari bisnis konvensional yang mereka jalani, mereka berjualan secara online maupun offline. 89 persen responden menggunakan platform dari Facebook untuk mengembangkan usaha mereka, sementara 81 persen juga memiliki toko fisik.

Sebesar 94 persen pelaku bisnis menilai mempromosikan produk mellaui platform digital merupakan hal yang penting, 76 persen menggunakan aplikasi dari keluarga besar Facebook untuk mempromosikan barang dagangan.

Baca juga: Kenali tanda-tanda anak alami perundungan online

Baca juga: Facebook akan akuisisi startup sains otak CTRL-labs

Wakil Direktur Facebook untuk Asia Tenggara, Benjamin Joe menyatakan umumnya pebisnis mengkombinasikan beberapa platform dari Facebook untuk menunjang bisnis mereka.

Misalnya, menggunakan Instagram untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk, sementara WhatsApp untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Usaha kecil menengah yang disurvey menyatakan platform dari Facebook membantu mengurangi biaya pemasaran (75 persen) dan biaya layanan pelanggan (63 persen).

92 persen UKM menggunakan aplikas Facebook dan kawan-kawan untuk menggaet konsumen.

Platform digital juga berpengaruh terhadap distribusi produk, 95 persen mengaku mendapat pesanan dari kota yang sama, sementara 68 persen menjawab mendapat pesanan dari luar kota.

Baru 16 persen usaha yang mendapat transaksi internasional dari platform buatan Facebook.

Baca juga: Cara berinteraksi aman dan nyaman di Facebook

Baca juga: Facebook uji coba sembunyikan jumlah "like"

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019