Jakarta,(ANTARA News) - Demi menjaga efektifitas kabinet, MS Kaban dan Paskah Suzetta sebaiknya menawarkan diri untuk mundur, kata Anggota Komisi I DPR RI yang juga Ketua badan Kerjasama Antar Parlemen, Abdillah Toha. Ia mengatakan itu kepada ANTARA, di Jakarta, Senin pagi, sehubungan dengan rencana pemanggilan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Menteri Perencanaan Pembangunan/Ketua Bappenas, Paskah Suzetta dan Menteri Kehutanan, MS Kaban, hari Senin. "Saya kira, memang sudah seharusnya (mereka) dipanggil, tanpa perlu dipublikasikan secara besar-besaran proses pemanggilannya," ujarnya. Kepada SBY, lanjutnya, kedua menteri yang bersangkutan harus menjelaskan sejujurnya tentang keadaan sebenar-benarnya. "Dan bila perlu, (mereka) menawarkan untuk mengundurkan diri (saja) demi menjaga efektifitas kabinet. Lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus melanjutkan penyelidikannya," kata Abdillah. Jika nanti sesudah diproses KPK ternyata terdapat bukti cukup, institusi ini harus membawanya ke proses hukum lebih lanjut di Pengadilan. "Pengadilan-lah yang nantinya menjatuhi hukuman atau membersihkan nama-nama mereka, karena tidak bersalah," tegas Abdillah Toha. Pemanggilan kepada dua menteri itu sendiri, terkait dengan upaya Presiden RI mengklarifikasi langsung pengungkapan HY (anggota DPR RI), tersangka dalam kaitan perkara aliran dana Bank Indonesia (BI) ke aparat penegak hukum, para pejabat BI juga ke beberapa anggota DPR RI. HY dalam suatu kesaksian di bawah sumpah (agama) di persidangan, mengungkapkan, Paskah Suzetta dan MS Kaban ketika masih menjadi anggota DPR RI pada periode sebelumnya, juga ikut terkena aliran dana BI tersebut.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008