Garut, (ANTARA News) - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung masih menyelidiki jenis makanan yang menjadi penyebab kematian enam warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, kata Kapolsek Bayongbong, AKP Kuswanto. Menurut Kuswanto, tim otopsi RSHS menyimpulkan enam pekerja proyek bendungan irigasi Cimanuk yang diketemukan tewas Minggu pagi (3/8) itu keracunan makanan, ungkapnya kepada ANTARA, Senin dinihari. Mereka masih menyelidiki racun pada makanan tersebut, yang bisa jadi dari nasi, garam, ikan asin ataupun lalab, katanya. Kuswanto bersama empat anggotanya dan para keluarga korban pada Minggu siang membawa jenazah-jenazah ke RSHS Bandung untuk proses otopsi dan setelah selesai dibawa pulang ke Garut.Menjelang Minggu tengah malam, keenam jenasah tiba di rumah duka masing-masing yang langsung disambut isak tangis histeris sanak keluarga mereka. Terdapat pula pihak keluarga yang melakukan pengajian, sehingga gema membaca Al-Qur`an Surat Yasin terdengar sayup hingga ke halaman rumah. Korban meninggal yaitu Aca (30) warga Kampung Pangadegan RT.03/04 Desa Pakuwon, Apip(48) warga Kmp. Sungkup RT.03/04 Desa Pakuwon serta Ahmad(50) warga Kamp. Waru Bangkung RT.01/01 Desa Kadongdong, Ade Jaenudin(48) warga Kmp. Cilimus RT.02/03 Desa Sirnajaya, Tatang(24) warga Kmp. Singkup RT.03/04 Desa Pakuwon Kecamatan Cisurupan serta Latif(22) warga Kmp. Singkup RT.03/04 juga berasal dari Desa Pakuwon Cisurupan. Kapolsek Bayongbong mengatakan, seluruh pembiayaan termasuk transportasi tiga unit mobil ambulans serta akomodasi lainnya ditanggung pihak perusahaan korban.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008