Garut (ANTARA News) - Enam pekerja proyek bendungan irigasi Cimanuk, Kabupaten Garut, yang dilaporkan tewas diduga akibat keracunan makanan dan mati lemas di dalam tenda plastik berukuran 35 meter persegi yang tertutup rapat, menyusul suhu udara di luar tenda sangat dingin disertai tiupan angin sangat kencang.Kepala Seksi Tramtib Kecamatan Bayongbong, Dedi Mulyanto, kepada pers di Garut, Minggu menyatakan, di dalam tenda tersebut diketemukan tumpukan nasi, duri ikan asin, serta beberapa botol minuman sejenis sprite dan kondisi dalam tenda udara cukup pengap serta bau.Lokasi tenda mereka terletak kurang dari dua meter dari aliran Sungai Cimanuk, di Desa Cigedokan Bayongbong Garut sekitar 700 meter dibelakang Sub Terminal Agribisnis (STA), yang diperparah kondisi air sungai berbau dan mengakibatkan gatal jika tersentuh kulit.Sehingga selain kemungkinan mengalami mati lemas juga bisa akibat keracunan makanan yang tidak higienis, atau mencuci sayuran maupun peralatan makan ke Sungai Cimanuk, bahkan dapat disebabkan mengkonsumsi sayuran yang terkontiminasi pestisida, katanya.Sementara itu Kapolsek Bayongbong, AKP Kuswanto ketika dihubungi melalui telepon selulernya menyatakan, hingga Minggu malam, keenam mayat itu tengah diotopsi setelah tiba di RSHS Bandung, Sabtu (2/8) pukul 16.30 WIB. Proses otopsi masih berjalan yang hasilnya bisa diketahui secara tertulis seminggu kemudian, karena itu kita berikan kesempatan dahulu kepada ahlinya untuk melakukan pemeriksaan secara detail, kata Kapolsek. Keenam mayat yang tengah menjalani otopsi tersebut, terdiri Aca(30) warga Kampung Pangadegan RT 03/04 Desa Pakuwon, Apip(48) warga Kmp Sungkup RT 03/04 Desa Pakuwon, Ahmad(50) warga Kamp Waru Bangkung RT 01/01 Desa Kadongdong, Ade Jaenudin(48) warga Kmp Cilimus RT 02/03 Desa Sirnajaya, Tatang(24) warga Kmp Singkup RT 03/04 Desa Pakuwon Kecamatan Cisurupan dan Latif (22) warga Kmp Singkup RT 03/04 juga berasal dari Desa Pakuwon Cisurupan. Mereka diketemukan tewas oleh seorang rekannya dalam kondisi terlentang, sedangkan keenam rekan lainnya tidur di rumahnya masing-masing, ujar Kasie Tramtib Dedi Mulyanto menambahkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008