Istanbul (ANTARA News) - Angin kencang, Minggu menghambat usaha-usaha para petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang melanda 4.000 hektar hutan di satu daerah wisata Turki, kata kantor berita Anatolia. Seorang pejabat kehutanan mengatakan ia yakin pada akhir hari itu tim-tim pemadam kebakaran akan berhasil mengendalikan api, yang disebut seorang pejabat sebagai terburuk yang pernah dihadapi provinsi Antalya. Seorang tewas dan seorang lainnya hilang akibat kebakaran hutan itu yang juga menghancurkan 60 rumah dan membahayakan lokasi-lokasi bersejarah termasuk amphiteater Yunani di Aspendos, 37km dari daerah wisata Sidie di pantau Laut Tengah itu. Lebih dari 2.000 orang terlibat dalam usaha mengatasi kebakaran itu, kini memasuki hari keempat, didukung lebih dari selusin pesawat yang berusaha menyiramkan air ke kobaran api yang menghantam daerah hutan itu. "Cuaca menguntungkan kita Sabtu malam tetapi angin kembali berembus kencang pagi ini. Walaupun demikian kami telah menguasai api hari ini," kata Mustafa Kurtulmusiu , deputi manajer umum direktorat kehutanan Turki. Ia mengatakan para petugas pemadam kebakaran masih memadamkan api di lima daerah Antalya, dipusatkan di distrik-distrik Manavgat dan Serik, di mana enam desa telah dikosongkan . Menteri Lngkungan dan Kehutanan Veysel Eroglu, Sabtu mengatakan para pejabat memperkirakan kebakaran itu berasal dari tiang listrik. Akan tetapi para pejabat listrik mengatakan ini tidak mungkin , kata jaringan televisi CNN Turki. Antalya memiliki sisa-sisa peradaban Yunani terkaya di Turki dan adalah daerah tujuan wisata utama negara itu yang menerima sekitar tujuh juta wisatawan setiap tahun , sebagian besar pada musim panas, demikian Reuters.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008