Tangerang (ANTARA) - Pemerintahan Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan mengadakan Workshop E-Raport bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun 2019 dan diikuti oleh 400 sekolah baik negeri dan swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia di Tangerang Rabu menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari hingga tanggal 16 Oktober 2019.
Pemkot Tangerang berencana menerapkan rapor berbasis elektronik atau E-Raport untuk para pelajar mulai tahun ajaran 2020-2021.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya tengah gencar melakukan sosialiasi dan workshop penerapan E-Raport kepada setiap guru di tingkat SMP baik negeri dan swasta.
"E-Raport ini bukan hanya menjadi acuan bagi kami para guru tapi bagi orang tua dalam membantu pihak sekolah dalam mendidik anaknya untuk meraih nilai sempurna," katanya.
Baca juga: Sekolah akan punya dua versi rapor, kata Mendikbud
Masyati menambahkan, orangtua nantinya tidak berpatokan pada hasil yang diperoleh anaknya namun juga melihat proses sang anak dalam meraih nilai.
"Supaya orang tua ini melihat bagaimana proses anak berkembang dan belajar kalau nilai anak kurang orang tua akan mencari cara agar anaknya dapat lebih giat dalam menimba ilmu," tukasnya.
Seperti diketahui, E-Raport mencatat tentang semua capaian kompetensi siswa. Mulai dari kehadiran, nilai mata pelajaran, sikap, prestasi, hingga catatan wali kelas.
E-Raport juga terhubung langsung dengan data pokok pendidikan (Dapodik) sehingga, bisa digunakan sebagai sarana informasi siswa yang terintegrasi secara nasional.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjelaskan, melalui sistem E-Raport ini nantinya tak hanya guru yang bisa memantau dan mengetahui nilai akademik siswanya selama masa pembelajaran namun juga kepala sekolah dan orangtua murid.
"Tahun depan bukan cuma guru tapi orangtua, dan kepala sekolah tau bagaimana hasil belajar mengajar anak-anaknya," ucap Arief.
Terlebih hasil belajar mengajar yang tersaji di E-Raport, dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan dengan melibatkan seluruh aspek. Hasil ulangan harian, semester dan ujian siswa rencananya dapat diakses oleh setiap wali murid melalui teknologi E-Raport tersebut.
"Dulu guru aja, sekarang kepala sekolah ikut memantau kesulitannya apa, mata pelajarannya apa saja. Kalau ada materi yang sulit dipahami berarti guru yang harus lebih maksimal. Tapi kalau rata-rata siswanya bisa semua, dan hanya ada satu atau dua siswa yang tidak bisa berarti orang tua bisa membantu," papar Wali Kota.
Baca juga: Faktor nilai rapor akan diperbesar dalam kelulusan
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019