Mogadishu (ANTARA News) - Sebelas menteri pemerintah federal transisi Somalia Sabtu mengundurkan diri dari kabinet setelah menuduh Perdana Menteri Nur Hassan Hussein merampas sebagian besar kekuasaan rakyat Mogadishu, kata salah seorang menteri di sini Ahad.
Khadija Mohamed Dirie, menteri urusan wanita dan keluarga, mengatakan kepada kantor berita DPA mengenai perkembangan itu.
Dia mengatakan, pengunduraan-pengunduran itu terjadi dalam kaitan protes `karena kami melihat terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan keuangan negara pada perdana menteri, yang populer dikenal sebagai Nur Adde.
"Dia (Nur Adde) juga memecat walikota Mogadishu tanpa berkonsultasi setelah dia mengumumkan keputusan itu dalam satu rapat kabinet," kata Dirie.
Di antara yang mundur dari pemerintah transisi adalah Menteri Luar Negeri Abdi Mohamed Tarah, Wakil Perdana Menteri Salim Aliyow, dan Menteri Pertahanan Muhideen Mohamed Hajji.
Menteri-menteri lainnya yang mengundurkan termasuk mereka yang menempati pos-pos pertambangan dan energi, pos dan telekomunikasi, rekonsiliasi dan pembangunan wilayah, industri dan turisme, serta menteri perumahan.
Enam dari 11 menteri yang mundur adalah sekutu Presiden Abdullahi Yusuf, yang mempunyai perpedaan kuat dengan Hussein setelah perdana menteri memecat walikota Mogadishu, dan gubernur Mohamed Omer Habeeb.
Perdana menteri kemudian mengadakan konferensi pers yang membantah adanya menteri-menteri yang mengundurkan diri.
"Sampai sekarang, kami tidak menerima dokumen-dokumen mengenai pengunduran diri" dari para menteri yang mundur, kata Nur Adde kepada para wartawan di Mogadishu.
"Ini mungkin saja bermaksud lain untuk menciptakan dilema politik mengenai proses perdamaian yang ditandatangani di Djibouti," katanya menambahkan. Dalam hal ini ia menyinggung kesepakatan Mei lalu yang berupaya memecahkan konflik internal yang telah berlangsung lebih dari sedasawarsa di antara para tokoh.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008