Baghdad (ANTARA News) - Dua tentara Amerika Serikat (AS) yakni Sersan Hal M Warner dan Letda Michel C. Behenna, Sabtu, dituduh melakukan perencanaan pembunuhan, penyerangan, dan membuat pernyataan resmi palsu serta melanggar keadilan. Tuduhan-tuduhan tersebut terjadi menyusul satu penyelidikan kejahatan atas meninggalnya Ali Mansur Mohammed, seorang tahanan yang pada awalnya diduga telah dibebaskan oleh pasukan koalisi, sekitar 16 Mei lalu, kata pernyataan itu. Pemeriksaan pra pengadilan bagi Warner akan dilakukan 15 Agustus depan di pangkalan dekat Tikrit, sedangkan pra pengadilan Behenna belum ditetapkan. Dalam perkembangan lainnya, tanggungjawab keamanan tentara AS Sabtu dipindahkan ke daerah Baladruz di provinsi Diyala, menurut pernyataan militer pula. "Pasukan Irak telah siap menerima alih tanggungjawab keamanan atas daerah ini. Karena itu, personil kami siap untuk kembali pulang ke tanahair dan mendukung pihak koalisi serta pasukan Irak," kata kepala kepolisian Baladruz, Kolonel Faris Radi. Provinsi Diyala yang bergolak, terhampar dari luar kota timur Baghdad sampai ke perbatasan Iran, telah menjadi ajang bagi militer untuk menumpas kaum pemberontak Arab Sunni. Kelompok-kelompok pengkhianat dari milisi Angkatan Bersenjata al-Mahdi dari kelompok radikal Syi`ah yang taat kepada ulama Moqrada al-Sadr juga aktif di provinsi itu, yang penduduknya merupakan campuran antara kelompok Arab Sunni dan Syi`ah di samping suku Kurdi, serta kelompok-kelompok minoritas lainnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008