Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar masyarakat Indonesia ternyata tidak pernah melakukan cek darah, padahal hal itu sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh atau deteksi dini suatu penyakit.
Sekitar 70 persen dari 9.612 responden di Indonesia (sebagian besar wanita) mengaku tidak pernah melakukan tes darah sama sekali, demikian menurut hasil penelitian HonestDocs, platform informasi kesehatan, yang disampaikan kepada ANTARA, Rabu.
Baca juga: Tes DNA bukan hanya untuk cari hubungan keluarga
Alasan orang Indonesia tidak melakukan tes darah beragam, kebanyakan mengaku tidak mempunyai (51%,) untuk pergi ke klinik, laboratorium, atau rumah sakit.
Sebagian responden lainnya (24%) mengaku takut, merasa belum memerlukan tes (15%), dan 7 persen lainnya beralasan karena keterbatasan biaya.
Padahal, melakukan tes darah secara teratur krusial untuk menjaga kesehatan. Darah bertindak sebagai pembawa nutrisi dan oksigen ke jaringan organ dan sel.
Oleh karena itu, ketika terjadi gangguan fungsi pada organ tertentu, tes darah dapat menunjukkan abnormalitas dan petunjuk sejak dini. Jika demikian tim medis bisa melakukan tindakan pencegahan maupun pengobatan sebelum gangguan membesar.
Baca juga: Pakar : cek kesehatan rutin sangat penting
Menyikapi fakta bahwa orang Indonesia tidak pernah tes darah, HonestDocs meluncurkan layanan medical check-up atau tes darah yang dapat dilakukan dengan nyaman di rumah atau di kantor pasien dengan tarif mulai Rp250.000.
Layanan ini merupakan hasil kerja sama HonestDocs dengan sejumlah institusi kesehatan terpercaya di Indonesia seperti Path Lab Klinik, yang sudah memiliki lebih dari 100 cabang di sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Hongkong, Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.
Pasien hanya perlu memilih jenis tes darah yang diinginkan, mulai dari tes hematologi/cek darah rutin, lipid profile (kolesterol), gula darah, fungsi ginjal, fungsi liver, hepatitis, tiroid, kardiovaskular, hingga urinalisis.
Setelah itu, perawat profesional berlisensi akan datang ke alamat rumah pasien untuk melakukan pengambilan sampel darah, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pasien. Sampel darah kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca juga: Mayoritas orang Indonesia berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi
Proses tes darah ini hanya memakan waktu 5-10 menit, sehingga sangat cocok bagi pasien yang tidak ingin membuang banyak waktu untuk tes darah.
“Hasil dari tes darah sangat berguna bagi dokter untuk melihat apakah organ-organ tubuh berfungsi dengan normal. Kami yakin, ada banyak sekali masyarakat Indonesia yang peduli pada kesehatan, namun mereka punya keterbatasan waktu atau merasa tidak nyaman melakukan tes di rumah sakit,” kata tim dokter HonestDocs.
Berdasarkan laporan The Essentials of Diagnostik, hasil diagnosa tes seperti dari tes darah menjadi penentu dari 70 persen keputusan medis yang diambil oleh para dokter.
Pendeteksian penyakit sejak dini dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat penyakit diabetes, jantung, maupun gagal ginjal.
Dari hasil riset HonestDocs, ditemukan pula bahwa rata-rata responden yang pernah melakukan tes darah, mayoritas mengambil tes gula darah (26%), kolesterol (25%), dan asam urat (18%).
Diabetes, yang dipengaruhi oleh gula darah terlalu tinggi, merupakan penyakit nomor enam yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Sementara itu, kadar kolesterol dan asam urat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung--penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.
Didirikan pada 2017, kini platform HonestDocs telah melayani lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulan.
Baca juga: Deteksi dini hipertensi dengan "Ceramah"
Baca juga: Hindari "bayi raksasa", ibu hamil perlu cek gula darah
Baca juga: Tes Darah Sebelum Gejala Diabetes Muncul
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019