Yala, Thailand (ANTARA News) - Tujuh bom berdaya ledak kecil yang diletakkan di toko-toko dan restoran-restoran di kota wisata Hat Yai dan Songkhla, Thailand selatan, meledak, sehingga mencederai dua orang, Kementerian Kesehatan menyatakan Minggu. Dua bom meledak di Hat Yai dan lima lainnya meledak di Songkhla, masing-masing dalam tempo beberapa jam Sabtu malam. Kedua kota terletak di provinsi Songkhla, yang berbatasan dengan dua provinsi selatan yang dilanda aksi perlawanan separatis berdarah. Bom-bom itu menghantam toko-toko, sebuah restoran, sebuah kedai kopi dan sebuah pos pemeriksaan polisi, dengan ledakan pertama terdengar pukul 21:00 waktu setempat (21:00 WIB). "Bom-bom itu tidak mengakibatkan jatuhnya korban tewas. Dua orang dibawa ke rumah sakit Songkhla," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP. Prat Boonyavongvirot, sekretaris tetap Kementerian Kesehatan, mengatakan dua wanita berusia 16 dan 18 tahun terkena pecahan bom, tetapi diperkirakan akan sembuh dari luka-luka mereka. Provinsi yang berbatasan dengan Songkhla, yaitu Pattani dan Yala, dua dari tiga provisi selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim dilanda aksi kekerasan separatis yang menewaskan lebih dari 3.300 orang sejak aksi terbaru meletus Januari 2004. Pertumpahan darah itu umumnya terbatas di provinsi Yala, Pattani dan Narathiwat, tempat warga Muslim dan Buddha ewas dalam serangan yang hampir setiap hari, tetapi belakangan ini meluas ke Songkhla. Hat Yai adalah kota turis utama di wilayah selatan dan umumnya digemari para wisatawan Singapura dan Malaysia, tetapi berusaha untuk pulih kembali setelah ledakan-ledakan bom di sana dalam dua tahun belakangan ini. Wilayah selatan itu adalah kesultanan Melayu yang otonom sampai Thailand menganeksasinya tahun 1902, sehingga memicu ketegangan selama puluhan tahun. (*)
Copyright © ANTARA 2008