Sulit mencari kapten timnas di Indonesia, mungkin karena berlawanan dengan budaya
Gianyar, Bali (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy mengungkapkan alasan menunjuk Rudolof Yanto Basna sebagai kapten saat skuatnya menghadapi Vietnam dalam pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Selasa (15/10).
“Dia bisa berbicara dengan para pemain dan memberikan motivasi. Selain itu, Yanto Basna menjaga rasa hormat kepada pemain lain,” ujar Simon usai laga kontra Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa malam tadi.
Penampilan Yanto Basna sebagai kapten pada laga melawan Vietnam menjadi yang pertama baginya selama bermain bersama timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy.
Sebelumnya, ban kapten dilingkarkan ke lengan kiper Andritany Ardhiyasa atau bek tengah Hansamu Yama. Keduanya sama sekali tidak diturunkan pada pertandingan melawan Vietnam meski berada di bangku cadangan.
Baca juga: Simon McMenemy bela penampilan Yanto Basna
Mengenai posisi kapten timnas, Simon mengaku sulit mencari sosok yang benar-benar bisa dijadikan pemimpin tangguh.
“Coba beri tahu ke saya siapa pemain di liga yang cocok jadi pemimpin di timnas. Mungkin terakhir kali ada Hamka Hamzah. Sulit mencari kapten timnas di Indonesia, mungkin karena berlawanan dengan budaya,” kata Simon.
Penunjukan perdana Yanto Basna sebagai kapten timnas diwarnai dengan kekalahan 1-3 dari Vietnam.
Gol-gol Vietnam dari Do Duy Manh, Que Ngoc Hai, Nguyen Tien Linh, hanya bisa dibalas Irfan Bachdim beberapa menit sebelum laga berakhir.
Indonesia belum pernah menang dari empat pertandingan Grup G sehingga terbenam di dasar klasemen tanpa poin, sebaliknya Vietnam naik ke posisi kedua setelah mengumpulkan tujuh poin dari tiga laga.
Baca juga: Vietnam tenggelamkan timnas Indonesia 3-1 di Bali
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019