Bangkok (ANTARA News) - Daftar perombakan kabinet Thailand diumumkan Sabtu malam setelah Raja Bhumibol memberikan persetujuannya atas susunan kabinet baru itu.Perdana Menteri Samak Sundaravej mengatakan sebelumnya bahwa perombakan itu diperlukan agar pemerintahan dapat berjalan di relnya setelah beberapa menteri dipaksa mengundurkan diri karena berbagai alasan.Mingkwan Saengsuwan digantikan dari posisi semula sebagai wakil perdana menteri dan menteri komersial. Posisi barunya di kementerian industri menggantikan Suwit Khunkitti yang sebelumnya memutuskan menarik Partai Puea Pandin pimpinannya dari pemerintahan koalisi.Mantan Menteri Kesehatan Chaiya Somsab, yang dipaksa mengundurkan diri dipilih kembali sebagai menteri komersial.Mantan Kepala Polisi Nasional Jenderal Kowit Wattana diangkat sebagai menteri dalam negeri dan wakil perdana menteri menggantikan kapten polisi yang vokal Chalerm Yubamruang yang mengatakan sebelumnya bahwa ia akan kehilangan jabatannya sebagai menteri dalam negeri. Prasong Kositanond ditunjuk sebagai wakil menteri dalam negeri. Dalam susunan kabinet tersebut terdapat wajah-wajah baru yakni Phichet Tancharoen yang diangkat sebagai wakil menteri komersial; Suchart Thadadamrongwej and Pichai Nariptapand masing-masing sebagai wakil menteri keuangan dan Somsak Kiatsuranond, wakil ketua parlemen, diangkat sebagai menteri kebudayaan. Chavarat Charnvirakul melepaskan jabatan menteri keamanan manusia dan pengembangan sosial dan memperoleh posisi baru sebagai menteri kesehatan dan Menteri Kebudayaan Anusorn Wongwan beralih menjadi menteri keamanan manusia dan pengembangan sosial. Menteri Teknologi Komunikasi dan Informasi Mun Pattanothai mendapat peran tambahan sebagai wakil perdana menteri. Mereka yang tak lagi duduk di kabinet termasuk Wakil Menteri Komersial Wiroon Techapaiboon; Wakil Menteri Keuangan Ranongrak Suwanchawee; dan Wakil Menteri Dalam Negeri Sithichai Kohsurat. Perombakan kabinet itu terjadi menyusul penunjukan Tej Bunnag sebagai menteri luar negeri menggantikan Noppadon Pattama pekan lalu. Pattama mengundurkan diri setelah pengadilan memutuskan bahwa penandatanganan sebuah persetujuan dengan Kamboja tak konstitusional, demikian TNA.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008