Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal memastikan rekaman pembicaraan pilot dan co-pilot pesawat AdamAir KI-574 yang jatuh 1 Januari 2007 di Perairan Majene yang beredar belakangan ini bukan remakan asli."Yang beredar itu tidak asli dan tidak orisinal," kata Jusman Syafii Djamal dalam pesan singkat melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan di Jakarta, Sabtu.Penegasan tersebut terkait pemberitaan pembicaraan yang diduga dilakukan pilot, co-pilot, dan pengatur lalu lintas udara Bandara Hasanuddin, berdurasi 5:38 menit pada pesawat naas itu.Pembicaraan itu diduga berasal dari kotak hitam (black box) pesawat Boeing 737-300 AdamAir dengan total korban tewas 102 jiwa itu. Menurut Jusman, rekaman asli ada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tersimpan dalam kotak tertutup yang bersifat rahasia dan dalam bentuk pita. "Kemudian, jika ada pihak lain menyebarkan dan mendengarkan rekaman tersebut tanpa didampingi tenaga ahli dapat menyesatkan publik," katanya. Jusman berpendapat, sampai sekarang, tidak ada seorang ahli pun dapat menyusun model skenario kecelakaan hanya atas dasar rekaman pembicaraan pilot semata. Ia menegaskan, harus ada bukti lain dan ada diskusi di antara para ahli secara multidisiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. "Setidaknya analisa hanya dapat dilakukan jika ada pasangan rekaman `black box` kedua yakni rekaman tentang tingkah laku pesawat terbang pada 30 menit terakhir," kata Jusman. Ia juga menambahkan, laporan lengkap tentang sebab-sebab kecelakaan ada di website KNKT. "Saya minta dengan segala hormat agar rekaman itu tidak disebarluaskan. Mari kita hormati krebilitas KNKT. Laporan lengkap yang komprehensif dan baik dapat dibaca di website www.dephub.go.id-knkt," kata Jusman. Dihubungi terpisah, Juru bicara KNKT JA Barata juga menyesalkan bocornya rekaman pembicaraan yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat AdamAir naas itu. "Jika pun benar rekaman itu, maka ini sudah kriminal. Cyber criminal dan sesuai ketentuan ICAO annex 13 memang tidak untuk konsumsi publik. Kami berharap ini bisa ditindaklanjuti oleh penegak hukum," kata Barata. Barata menambahkan, kasus ini semakin mempermalukan Indonesia di mata dunia, di tengah sorotan internasional terkait berlanjutnya larangan terbang Uni Eropa atas seluruh maskapai Indonesia. "Indonesiakan meratifikasi ICAO. Jadi, ini (kebocoran, red) tanggung jawab bersama karena itu semua (ratifikasi) atas nama negara," kata Barata. Sebelumnya, media massa cetak dan elektronik di tanah air memberitakan rekaman pembicaraan antara pilot (Captain Pilot) Reffi Agustian Widodo dan Co-pilot Yoga Susanto yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat itu. Suasana pembicaraan yang merupakan detik-detik terakhir sebelum pesawat jatuh menghunjam perairan Majene tersebut sangat mencekam, memilukan dan membuat merinding siapa pun yang mendengar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008