Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemhan, Brigjen TNI Dominggus Pakel, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengakui perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh pada perkembangan kondisi sosial masyarakat.
"Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat. Semua ini menyasar kepada milenial karena deras dan cepatnya arus informasi," kata Pakel.
Oleh karena itu, Kemhan terus berupaya maksimal menyelamatkan generasi muda melalui kegiatan berbasis digital yang tak bisa terpisahkan dari kaum muda milenial.
Kemhan pun ikut berperan menciptakan masyarakat dan komunitas pertahanan negara secara digital, katanya.
Selama ini Pusdatin sendiri berupaya mewujudkan kegiatan pemahaman bela negara dan integritas budaya kepada kaum muda agar kaum milenial lebih siap dan tidak mudah terlena pada tekanan asimetris di dunia digital dan menjadi akar yang kuat dalam bela negara demi menjaga keutuhan NKRI.
Baca juga: Lemhannas gandeng "influencer"tingkatkan nasionalisme milenial
Salah satu kegiatan nyata yang berkenaan dengan hal tersebut yakni diadakannya lomba digital itu yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Lomba ini juga untuk menjaring kreativitas dan membangun kegiatan positif dikaitkan dengan bela negara serta kemajuan teknologi informasi.
Kapusdatin menuturkan, kegiatan digelar untuk kembali mengangkat toleransi, keberagaman, kerukunan dan cinta Tanah Air yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila. Kegiatan itu sendiri bisa disebut sebagai Bela Negara Digital yang digunakan ajang promosi untuk merajut ke-Indonesia-an.
Adapun kegiatan ini terdapat dua kategori, yakni foto dan video berdasarkan tema tentang Cinta Tanah Air Indonesia, Kerukunan dalam Keberagaman dan Ayo Bela Negaraku. Karya yang dikirim merupakan ciptaan sendiri yang belum pernah memenangkan penghargaan dalam lomba apapun dan tidak pernah digunakan untuk tujuan komersil.
Baca juga: SIKK wajibkan siswa berbahasa Indonesia guna tingkatkan nasionalisme
Baca juga: Sinta Nuriyah ajak masyarakat tingkatkan nasionalisme
Selain itu, hasil karya tersebut tidak boleh mengandung SARA, kekerasan, pornografi serta tidak melanggar UU ITE dan UU Film. Untuk periode pengambilan karya foto dan video pada 1 Januari hingga 23 November 2019. Sedangkan batas waktu penerimaan materi lomba pada 24 November 2019.
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, menambahkan, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mengajak kaum milenial dapat menggunakan sosial media dengan bijak, sehingga diharapkan agar perkembangan teknologi tidak sampai memudarkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
"Lomba digital video dan foto bantu milenial dalam rangka meningkatkan publikasi di medsos. Khususnya Kemenhan sangat terbantu konten yang dibuat bisa disosialisasikan," kata Totok.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019