Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi istilah "gubernur rasa presiden" yang ramai dibahas di media sosial beberapa waktu terakhir.
"Saya mengerjakan Jakarta dan terus mengerjakan Jakarta serta fokus untuk itu," tegas Anies saat jumpa pers dua tahun kepemimpinan di Balaikota Jakarta, Selasa.
Menurut Anies, apapun istilah di luar sana, itu bukan dari pihaknya karena dirinya ingin fokus membangun Jakarta.
Dalam dua tahun kepemimpinannya, Anies mengklaim telah melaksanakan banyak perubahan untuk DKI Jakarta. Indikator kesuksesan itu ditandai dengan sejumlah penghargaan yang diraih Pemprov Jakarta selama kurun waktu 2018-2019.
Baca juga: Anies Baswedan berharap wakilnya segera dipilih DPRD
Baca juga: Kampung Akuarium, pemukiman di bekas laboratorium Teluk Jakarta
Sejumlah prestasi itu diantaranya "Kota Layak Anak" dan "Pelopor Provinsi Layak Anak 2019" dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Empat penghargaan dalam Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan dan Indeks Prestasi Pembangunan Ketenagakerjaan (Integra) dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Reksa Bahasa dari Kemendikbud. Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Universal Health Care atau Provinsi dengan
Pemda Peduli Anak dari KPAI.
TPID Terbaik Tingkat Provinsi Se-Jawa Bali dari Bank Indonesia. Cakupan jaminan kesehatan bagi warga di atas 95 persen dari BPJS Kesehatan. Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 2019.
Pemda dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Provinsi dengan Indeks Demokrasi
Terbaik dari BPS. Investment Award tahun 2018 dari Bappenas.
PTSP provinsi terbaik ketiga se-Indonesia dari BKPM. Penghargaan Golden Award dari SIWO PWI. Peningkatan kualitas layanan anak usia dini NGO Internasional Save the Children Indonesia.
Merit Award Best Planning of the Year dari Singapore Institute of PlannersS hingga Geo Innovation Award dari ESRI.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019