Jakarta (ANTARA) - Ketua Institut Demokratisasi melalui Sains dan Teknologi The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie, menyebut bahwa diaspora Indonesia di dunia memerlukan kohesi sosial agar dapat berkontribusi bagi negara.
“Jarak dan ketidakberadaan di suatu tempat itu menjadi isu tapi tidak merusak, saya sebut sebagai kohesi sosial, keterikatan sosial antaranggota masyarakat,” kata Ilham dalam diskusi bertajuk diaspora di The Habibie Center Jakarta, Selasa.
Ilham menekankan bahwa kontribusi diaspora bisa pada sektor apapun, sementara teknologi disebutnya sebagai alat serta salah satu tujuan namun bukan merupakan tujuan akhir.
Ilham menjelaskan bahwa kohesi sosial yang dimaksud terdiri dari tiga hal utama, yaitu keterhubungan, relasi sosial, serta tujuan bersama.
Baca juga: Kedatangan ilmuwan diaspora bukan menggurui tapi berkolaborasi
“Menurut saya yang diperlukan adalah tiga hal, pertama diaspora terkoneksi dengan baik, up to date, mengerti apa yang terjadi dengan Indonesia,” ujar dia.
Hal kedua, seperti dijelaskan Ilham, adalah relasi yang menghubungkan diaspora Indonesia dengan orang yang dipercayai di dalam negeri.
Yang ketiga dan menurutnya paling penting adalah kesamaan tujuan bersama secara spesifik, karena cita-cita bangsa secara umum saja dianggap tidak cukup untuk membuat diaspora memberikan kontribusi efektif dan efisien.
“Jadi yang bisa dilakukan sebagai bangsa, sebagai negara, adalah mendefinisikan tujuan bersama yang lebih konkret di mana mereka diaspora bisa berkontribusi secara nyata,” ucap Ilham menambahkan.
Baca juga: Kemenristekdikti lakukan pemetaan ilmuwan diaspora
Namun, hingga saat ini, ia melihat ketiga hal penting bagi kohesi sosial tersebut belum terakomodasi, dilihat dari belum ada dampak terasa di dalam negeri dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Lebih lanjut Ilham memberikan perbandingan dengan diaspora India yang dinilai telah terlihat memberikan kontribusi bagi negara secara global, misalnya diaspora yang banyak menempati posisi strategis di industri yang ramai pada zaman ini, seperti teknologi informasi.
Selain kemampuan mumpuni yang dimiliki oleh para diaspora India dalam bidang tersebut, daya juang juga menjadi unsur pembeda dari diaspora India dan Indonesia.
“Saya kira secara paralel kita harus juga melihat bahwa perusahaan teknologi informasi mencari sumber daya manusia ke India karena, di antaranya, memang mereka punya jaringan diaspora itu,” ujar Ilham.
Baca juga: Kemenristekdikti : Diaspora bangun Indonesia dari belahan dunia
Pewarta: Suwanti
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019