Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku tidak ingin merasa terbebani dengan kekalahan yang dialaminya di turnamen Danisa Denmark Open 2019 yang digelar di Odense Sportspark, Odense, Denmark.
Dalam pertandingan babak pertama yang berlangsung pada Selasa (15/10), Gregoria takluk di tangan pemain unggulan asal India Pusarla V Sindhu dalam dua gim dengan skor 20-22, 18-21.
Baca juga: Denmark Open 2019, Gregoria dihentikan unggulan kelima
Baca juga: Taklukkan Ben/Jessica, Praveen/Melati ke babak kedua Denmark Open 2019
Terhenti di babak pertama Denmark Open 2019, Gregoria dipastikan akan kehilangan poin yang cukup besar. Terlebih pada 2018 lalu, Gregoria menutup langkahnya di Denmark Open pada babak semifinal. Meski begitu, perempuan berusia 20 tahun itu mengaku tidak mau terbebani dengan hasil tersebut.
"Awalnya saya ingin bisa menyamai hasil tahun lalu, yaitu sampai di semifinal. Tapi dengan hasil pertandingan hari ini, berarti poin saya akan sangat berkurang. Saya ingin berusaha lebih di turnamen berikutnya, tapi saya tidak mau terbebani," kata Gregoria dilansir melalui laman resmi PBSI, Selasa.
Selanjutnya, dia pun bertekad akan kembali bersiap untuk menghadapi turnamen berikutnya, yakni French Open 2019 yang berlangsung mulai 22 hingga 27 Oktober 2019.
Baca juga: Anthony ingin pertajam fokus selama bertanding di Denmark Open 2019
Pemain pelatnas Cipayung itu berharap agar langkahnya di Prancis nanti bisa jauh lebih baik dibandingkan dengan turnamen yang berlangsung di Odense Sports Park, Denmark.
"Setelah Denmark Open ini, saya harus latihan lagi dan melakukan persiapan lagi. Saya akan berusaha, berjuang lebih keras lagi. Semoga di Prancis nanti saya bisa tampil lebih maksimal dan hasilnya juga lebih baik," ungkap Gregoria.
Selain Gregoria, Indonesia masih memiliki satu wakil tunggal putri lainnya, yaitu Fitriani yang akan tampil pada Rabu (16/10) besok melawan pemain China Cai Yan Yan.
Baca juga: Herry IP targetkan gelar juara Denmark Open dari ganda putra
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019