Washington, (ANTARA News)- Israel seharusnya melanjutkan perundingan-perundingan perdamaian tidak langsungnya dengan Suriah yang ditengahi Turki tanpa prasyarat, kata deputi PM Israel Shaul Mofaz di Washington, Jumat waktu setempat. "Kami harus berunding dengan Suriah tetapi tanpa prasyarat-prasyarat," kata Mofaz dalam satu pertemuan di satu lembaga pemikir AS, sewaktu mengunjungi ibukota AS itu untuk berunding dengan para pejabat AS, seperti diwartakan AFP. "Opini dan tujuan saya adalah melanjutkan dialog dengan Suriah tanpa prasyarat-prasyarat," kata Mofaz di Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat. "Saya yakin pada perdamaian dan mewujudkan perdamaian.... Dan saya akan melakukan sekuat tenaga untuk mewujudkan perdamaian bagi negara Israel," tambahnya. Para pejabat Israel dan Suriah menyelesaikan perundingan tidak langsung babak keempat yang ditengahi Turki di Turki, Rabu dan sepakat untuk memulai kembali berunding Agustus, kata seorang diplomat Turki. Kedua pihak sepakat untuk menyelenggarakan perundingan putaran kelima Agustus, juga tidak langsung, katanya. Berdasarkan format perundingan-perundingan yang dimulai Mei setelah delapan tahun membeku itu, para pejabat Israel dan Suriah tidak akan saling bertemu dan para diplomat Turki menemui kedua pihak . Para pejabat Turki mengatakan perundingan tatap muka mungkin bisa dilaksanakan jika kemajuan cukup dicapai. Suriah, Mei mengatakan pihaknya telah menerima satu komitmen Israel bagi penarikan penuh dari Dataran Tinggi Golan, yang direbutnya empat dasawarsa lalu. Para pejabat Israel tutup mulut mengenai masalah yang kontroversial itu. PM Israel Ehud Olmert mengatakan Israel bersedia membuat "konsesi-konsesi penting," mengacu pada Dataran Tinggi Golan, yang direbutnya dalam Perang Timur Tengah tahun 1967 dan dianeksasi tahun 1981-- satu tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional. Sebagai imbalan bagi perdamaian, Suriah akan menuntut Israel menyerahkan Datar Tinggi yang strategis itu. Presiden Suriah Bashar al Assad, Juli mengatakan ia tidak akan "menyerahkan satu incipun kedaulatan atas Golan itu." Ia juga mengatakan Washington dan Paris dapat membantu bagi terwujudnya perjanjian perdamaian tetapi mengesampingkan perundingan-perundingan langsung dengan Israel sebelumn presiden baru AS dilantik Januari tahun depan. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008