Cikopo, Bogor, (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono minta aparat keamanan menyelidiki peluru menyasar yang menembus kaca salah satu ruang anggota DPR di Gedung Nusantara I lantai 11 Jakarta pada Jumat petang (1/8). "Kami minta pihak keamanan untuk menyelidiki apakah betul itu peluru `nyasar`," ujar Agung kepada pers seusai membuka Musyawarah Wartawan Koordinatoriat DPR di Wisma DPR di Cikopo, Kabupaten Bogor, Jabar, Sabtu. Menurut dia, lokasi tempat tembusnya peluru itu jauh dari lapangan tembak Senayan yang berlokasi di belakang kompleks parlemen. "Jadi apa maksudnya ini. Kami minta dilakukan penyelidikannya," katanya. Jika betul peluru tajam tersebut dari orang yang berlatih menembak di lapangan tembak maka harus dipertimbangkan lagi keberadaan tempat itu, katanya. Peristiwa peluru menyasar yang menembus kaca gedung DPR sebelumnya pernah terjadi beberapa tahun lalu. Sementara mengenai wacana penggantian Menteri Kehutanan MS Kaban dan Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta yang disebut menerima aliran dana BI, Agung mengatakan bahwa hal itu merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, katanya, Presiden tidak bisa campur tangan atas kasus itu. Agung juga mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan mau diintervensi. Sementara itu, saat membuka Musyawarah Wartawan Koordinatoriat DPR, Agung minta kalangan pers di DPR lebih proporsional dan seimbang memberitakan berbagai peristiwa. Ia mengakui bahwa sekarang ini banyak kasus yang mencoreng wajah DPR seperti aliran dana BI hingga pelecehan seksual yang melibatkan anggota DPR. Semua hal itu, menurut dia, tentu telah menurunkan citra positif yang sedang dibangun DPR. "Kritik yang positif memang harus dilakukan media massa tetapi hal itu harus proporsional. Opini yang terbentuk itu seharusnya apa adanya saja," katanya. Ia mempersilakan media membantu mengungkapkan praktik KKN yang terindikasi marak di DPR tanpa harus merusak semua tatanan yang ada. "Silakan menangkap tikusnya yang ada di lumbung padi tetapi tentu bukan berarti harus membakar lumbungnya," kata Agung yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Musyawarah Wartawan Koordinatoriat DPR antara lain mengagendakan pemilihan pengurus untuk periode 2008-2011. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008