Mercedes, dengan itu, menyamai rekor Ferrari yang dominan sebagai konstruktor dari 1999-2004.
Tim berjuluk Silver Arrow itu juga dipastikan mendapat tambahan gelar lagi musim ini ketika hanya dua pembalapnya yang masih berpeluang bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia pembalap.
Baca juga: Hasil GP Jepang, Mercedes pastikan gelar ganda keenam kali beruntun
Hamilton memimpin klasemen dengan selisih 64 poin dari Bottas, yang memperkecil jarak setelah menang di Jepang, dengan maksimal 104 poin tersedia dari empat balapan tersisa.
Siapa pun yang keluar sebagai juara dunia, maka Mercedes akan menjadi tim pertama yang meraih gelar ganda sebanyak enam kali beruntun dalam sejarah Formula 1.
Dengan 12 kemenangan, delapan di antaranya secara beruntun, dari 17 balapan yang telah digelar musim ini, Mercedes yang dominan sejak era mesin V6 hybrid turbo diperkenalkan pada 2014 telah memenangi 86 balapan dari 117 seri yang mereka jalani.
Memilki persentase kemenangan 73 persen, Mercedes telah mengalahkan Ferrari (67% antara 2000-2004 dengan lima gelar ganda), McLaren (61% antara 1988-1991 dengan empat gelar ganda) dan Red Bull (53% 2010-2013 dengan empat gelar ganda), demikian catatan laman resmi Formula 1.
⭐️ 2014 ⭐️
— Mercedes-AMG F1 (@MercedesAMGF1) October 15, 2019
⭐️ 2015 ⭐️
⭐️ 2016 ⭐️
⭐️ 2017 ⭐️
⭐️ 2018 ⭐️
⭐️ 2019 ⭐️#ATeamComeTrue pic.twitter.com/9OOevOLnP8
Baca juga: Daftar juara konstruktor Formula 1
Toto Wolff, pengusaha dan mantan pebalap asal Austria, lah yang bertanggungjawab atas dominasi Mercedes tersebut.
Tak ada cara singkat untuk menjelaskan fondasi yang menjadi kesuksesan Mercedes selama ini.
"Tapi jika saya simpulkan, adalah manusia yang ada di sana, kelompok manusia yang bekerja di proyek ini memberikan segalanya, melakukan tugas terbaik dari masing-masing posisi mereka dan juga kekuatan bersama yang telah membuat kami memenangi kejuaraan ini," kata Wolff.
Penulis senior di Formula 1, Lawrence Barretto, mengungkapkan bahwa Mercedes sadar jika setiap karyawannya berarti. Itu lah kenapa Mercedes memberi penghargaan kepada semua stafnya, mulai dari yang memiliki gaji terendah hingga tertinggi, terutama dengan bonus yang menggiurkan ketika meraih juara konstruktor.
"Itu lah kenapa mereka memastikan jika setiap orang mendapat tempat parkir di pabrik, masalah umum di antara para pekerja di F1, sehingga mereka tak mengawali hari dengan suasana hati yang jelek," kata Berretto.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019