Paris, (ANTARA News) - Pengunduran diri Lilian Thuram mengandung arti bahwa salah satu dari pemain terbaik Prancis dalam dekade terakhir, yang melebihi olahraga tersebut dan berdampak pada lingkaran politik dan sosial, akhirnya menggantung sepatunya. Pemain belakang berusia 36 tahun itu mengumumkan pengunduran dirinya di Parc des Princes di Paris, Jumat, hanya beberapa pekan setelah kontrak satu tahunnya di Paris Saint Germain terabaikan ketika pemeriksaan medisnya menemukan masalah jantung. Thuram memenangi Piala Dunia 1998 dan Kejuaraan Eropa 2000 bersama Prancis dan mencetak rekor nasional 142 penampilan. Negarawan Sepak bola Prancis itu juga sangat dihormati dalam ruang ganti dan dipuji rekan-rekan setimnya. Mantan pemain belakang Monaco, Parma, Juventus dan Barcelona itu memberikan saat-saat terbaik bagi tim nasional ketika ia mencetak gol duakali pada semifinal Piala Dunia 1998 melawan Kroasia untuk mendorong tim Aime Jacquet maju ke final ketika mereka mengalahkan Brazil 3-0 di Stade de France. Mantan rekan satu tim di tim nasional Bixente Lizarazu, berbicara pada radio RTL, Jumat, mengatakan mengenai Thuram, "Ia bisa pensiun dengan kebanggaan tinggi karena ia punya karir yang luar biasa. Menyenangkan bisa bermain di sampingnya. Sesana pemain belakang Lizarazu yang bermain untuk timnas 97 kali dan bermain bersama Thuram dalam tim yang memenangi Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa. "Pada tingkat manusia, ia juga orang yang luar biasa dan di lapangan ia pejuang yang tidak pernah menyerah," tambah Lizarazu. "Saya punya banyak kenangan tentang dia saya kira itu menjadi penting ketika waktunya pensiun. "Ia memperpanjang masa jualnya selama mungkin dan ia perlu pensiun. Apa yang telah ia lakukan adalah istimewa." Pelatih Bordeaux Laurent Blanc juga memberi penghormatan. "Lilian mempunyai karir yang hebat. Saya melihat jumlah penampilannya dan itu semua berlangsung terus dan terus," kata Blanc. "Saya berbicara padanya sekitar dua atau tiga bulan lalu dan bertanya padanya apa yang sudah ia rencanakan. Karirnya yang selalu berada di tingkat teratas dan ketika ada risiko kesehatan lebih baik dia pensiun," katanya. Blanc, dikenal sebagai "Presiden," mencetak gol putaran kedua yang penting saat melawan Paraguay di Piala Dunia 1998 meskipun kehilangan pertandingan final setelah diusir dari lapangan saat melawan Kroasia. Thuram sendiri mengatakan masih ada alasan lain untuk pengunduran dirinya selain aspek kesehatan. "Ada alasan keluarga yang juga diperhitungkan," katanya, "Saya ingin menjadi (Paolo) Maldini-nya PSG tetapi itu tidak mungkin. Sedih mengakhiri karir seperti ini." Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin seorang yang telah memainkan 18 musim sepak bola profesional sebelumnya tidak pernah didiagnosa masalah jantung, bahkan oleh staf tim medis Prancis sebelum Euro 2008. "Hypertrophy" pada jantung sebelumnya terdiagnosa meskipun Thuram pada Jumat mengatakan bahwa faktanya ia tidak mengalami kondisi tersebut. "Tidak ada yang terdeteksi sebelumnya dan saya punya otot jantung yang bagus. Namun saya senang mengetahui saya tidak punya kondisi (hypertrophy) ini," kata Thuram. Thuram sudah mengundurkan diri di tingkat internasional pada 17 Juni menyusul pertandingan terakhir Prancis pada Euro 2008, kekalahan 0-2 dari Italia dalam fase grup. Ia bahkan tidak diturunkan dalam pertandingan tersebut oleh pelatih Raymond Domenech yang memilih untuk memainkan Eric Abidal di pertahanan tengah. Maka pertandingan terakhir Thuram adalah saat mereka dipukul 1-4 oleh Belanda pada pertandingan sebelumnya dalam turnamen yang digelar di Austria dan Swiss tersebut. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008