Bojonegoro, (ANTARA News) - Sejumlah warga di Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur, mulai makan "nasi aking" atau "karak" ( Sisa nasi yang dikeringkan) karena tidak mampu membeli beras.
Seorang pedagang beras yang juga pedagang aking di pasar Banjarjo Kecamatan Kota Bojonegoro, Ny. Sakim (46), Sabtu menjelaskan bahwa meski ada penurunan harga beras, warga masih membeli mengkonsumsi nasi aking.
"Mereka membeli nasi aking di tempat saya, ada lima warga asal Desa Mentoro dan Karangkali Kecamatan Soko, Tuban setiap hari membeli nasi aking yang saya jual, " katanya.
Ny. Sakim menyatakan sejumlah warga Tuban tersebut membeli nasi aking untuk dikomsusi sendiri.
"Menyiapkan nasi aking mudah. Cukup diberi air panas kemudian ditanak sudah bisa dimakan, " katanya. Menurut dia, nasi aking lebih mudah disiapkan jika dibandingkan dengan nasi jagung, apalagi harganya hampir sama dengan beras yaitu sekitar Rp3.500 per Kg.
Dia menjelaskan dalam beberapa hari terakhir harga nasi aking turun dari Rp1.900 per kg menjadi Rp1.750 per kg.
Nasi aking asal Bojonegoro dijual ke Malang, Kediri, Blitar dan Solo untuk makanan ternak.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008