industri kreatif harus digerakkan secara masif dan cepat di seluruh Indonesia, apalagi pasar industri kreatif di era digital tidak terbatas.

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebutkan bahwa kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) 2018 mencapai Rp1.105 triliun yang bersumber dari 16 bidang di antaranya fesyen, kuliner, kriya, dan arsitektur.

"Kontribusi ektor industri kreatif sebesar Rp1.105 triliun itu mengalami peningkatan sebesar Rp 305 triliun dibandingkan pencapaian 2017 sebesar Rp700 triliun, " kata Triawan Munaf di Pekanbaru, Riau, Selasa.

Ia menyebutkan angka tersebut dalam Sosialisasi Peraturan Presiden No 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025 yang diikuti oleh 450 peserta asal Sumatera dan Kalimantan.

Menurut dia, industri kreatif harus digerakkan secara masif dan cepat di seluruh Indonesia, apalagi pasar industri kreatif di era digital tidak terbatas.

"Oleh karena itu seluruh pimpinan daerah, gubernur, bupati dan wali kota, perlu memahami apa itu industri kreatif, dan bagaimana kontribusinya terhadap PDB nasional, dan ini menjadi komitmen Presiden Jokowi untuk terus memberikan perhatian khusus dan harus diikuti oleh semua lembaga," katanya.

Baca juga: Bekraf optimistis kenaikan pagu anggaran dorong SDM ekonomi kreatif

Sebelumnya, atau saat Bekraf terbentuk, katanya, banyak yang berdatangan menjumpai Bekraf khususnya dari perwakilan negara sahabat, karena mereka paham dan harus berinteraksi dengan Indonesia. Dulu Indonesia ibarat raksasa yang sedang tidur dan sekarang dibangunkan.

Keberadaan Bekraf akan mendapatkan dukungan anggaran yang lebih besar lagi, bersamaan dengan statusnya yang akan diubah menjadi kementerian.

Menurut dia, RUU Ekonomi Kreatif yang sudah disahkan DPR RI menjadi UU Ekonomi Kreatif kendati belum diberi nomor dan belum ditand-tangani Presiden Jokowi, diyakini akan menjadi payung hukum yang lebih spesifik.
Baca juga: Restock.ID dukung pendanaan bagi pengembangan industri kreatif

Pewarta: Frislidia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019