Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow gagal melangkah ke babak kedua turnamen Denmark Open 2019 yang diselenggarakan di Odense Sportspark, Odense, Denmark.
Dalam pertandingan babak pertama yang berlangsung pada Selasa (15/10), Tontowi (Owi)/Winny ditumbangkan oleh pasangan Jepang Takuro Hoki/Wakana Nagahara dalam tiga gim berdurasi 51 menit dengan skor 17-21, 22-20, 17-21, demikian dilansir laman BWF.
Pada gim pertama, persaingan antara kedua pasangan tersebut berjalan ketat. Skor keduanya pun susul-menyusul sepanjang pertandingan.Tetapi Owi/Winny gagal mengamankan poin-poin kritis, sehingga kalah dengan perolehan 17-21.
Pada gim kedua, Owi/Winny bermain lebih semangat. Meskipun sempat tertinggal, keduanya mampu beberapa kali membuat kedudukan menjadi seimbang dan ketika sama-sama berada di poin 20-20, Owi/Winny semakin agresif dan akhirnya mampu merebut gim kedua dengan skor 22-20.
Baca juga: Taklukkan Ben/Jessica, Praveen/Melati ke babak kedua Denmark Open 2019
Pada gim penentu, persaingan semakin ketat dengan kedua pasangan sama-sama berjuang mengumpulkan poin demi poin. Sayangnya, kali ini Owi/Winny tidak berhasil mengatasi kekuatan lawan, sehingga kalah dengan skor penutup 17-21.
Dengan hasil tersebut, maka Owi/Winny harus berlapang dada menerima kekalahan dan tidak dapat melanjutkan ke babak dua turnamen bulu tangkis level Super 750 itu.
Baca juga: Ditekuk Lu/Chen, Rinov/Pitha terhenti di babak pertama Denmark Open
Berdasarkan catatan BWF, Owi/Winny dan Hoki/Nagahara sama sekali belum pernah bertemu di lapangan. Pertemuan kedua pasangan tersebut di turnamen Denmark Open 2019 itu menjadi kali pertama.
Sebelumnya, wakil ganda campuran Indonesia lainnya, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga terhenti di babak pertama usai ditaklukkan oleh pasangan China Lu Kai/Chen Lu dalam tiga gim dengan skor 14-21, 22-20, 16-21.
Baca juga: Herry IP targetkan gelar juara Denmark Open dari ganda putra
Baca juga: Anthony ingin pertajam fokus selama bertanding di Denmark Open 2019
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019