Bandung (ANTARA News) - Buntut kerusuhan yang terjadi pada pertandingan Persib - Persija pada Minggu (20/7) ternyata tidak saja menyebabkan Persib harus menanggung sejumlah sanksi dari PSSI, tapi juga membuat nasib kesebelasan maung Bandung semakin terpuruk.Setelah menelan kekalahan dalam dua laga tandang terakhir di Irian Jaya atas Persiwa dan Persipura, kini Tim Persib dipastikan tidak bisa menggelar pertandingan kandang yang rencananya akan digelar di Stadion Si-Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Jabar. Kepastian tersebut dikatakan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Susno Duadji yang ditemui sejumlah wartawan di Mapolda Jabar di Bandung, Jumat.Kapolda mengatakan, laga Persib dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Bandung tidak akan diberikan ijin oleh pihak kepolisian. Hal ini diputuskan Kapolda atas pertimbangan, perilaku bobotoh yang bersikap anarkis dan membuat situasi tidak aman jika tim Persib mengalami kekalahan seperti yang terjadi di Stadion Siliwangi saat Persib dikalahkan Persija (3-2). Atas Insiden itu, Kapolda menilai, sikap bobotoh yang berperilaku anarkis sudah waktunya dihentikan. "Kami sudah membicarakan dengan semua jajaran Polda Jabar, untuk Persib tidak boleh main lagi Jawa Barat. Kami tidak akan mengizinkannya," tegas Susno. Tidak hanya itu, Kapolda juga menepis kemungkinan untuk memberikan izin kepada Persib bisa menggelar pertandingan kandang jika ada jaminan dari bobotoh untuk tidak berbuat anarkis. "Dari mana dan siapa yang menjamin bobotoh tidak berbuat anarkis, siapa yang menjamin mobil orang aman, mobil orang tidak dirusak kalau Persib kalah," tandas Susno.Dihubungi secara terpisah terkait larangan yang dikeluarkan Polda Jabar, Ketua Panpel Pertandingan Persib Iwan Kartiwan mengaku, belum menerima secara resmi pelarangan terhadap Persib untuk menggelar pertandingan kandang di ajang Liga Super. "Larangan itu kami terima justru secara lisan dari Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Dade Achmad, itu pun tidak semuanya hanya dua pertandingan kandang yang dilarang yaitu pertandingan Persib melawan Persik tanggal 5 Agustus dan Persib melawan Arema tanggal 11 Agustus," tukas Iwan. Iwan mengungkapkan, selain belum mendapat ijin dari Polda Jabar, pihak panpel Persib juga ditolak pengelola stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung untuk menggelar pertandingan kandang yang sedianya akan dilaksanakan di sana.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008