Kepala Dinas Sosial Tanah Datar, Yuhardi di Batusangkar, Selasa, mengatakan stiker tersebut secara simbolis telah dipasang di Nagari Sungayang dengan melibatkan Wali Nagari, Camat dan petugas.
"Kami turun langsung ke salah satu rumah masyarakat untuk memasang stiker ini di Nagari Sungayang," katanya di Batusangkar, Selasa.
Baca juga: Kemensos mulai terapkan aplikasi e-PKH di Jawa Timur
Ia mengharapkan stiker tersebut jangan dirusak, dicoret, disembunyikan atau dipindah-pindahkan, karena kalau hal itu dilakukan berarti ia melanggar komitmen yang telah dibuat dan akan dikeluarkan dari daftar penerima bantuan.
Pemasangan tersebut akan dilakukan oleh tim di nagari dan akan dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini ia mengaku telah menyiapkan 16 ribu stiker untuk ditempelkan pada sekitar 16.131 keluarga.
Ia mengatakan jumlah KPM penerima PKH pada akhir 2018 berjumlah 17.283 keluarga yang tersebar di 75 nagari.
"Jumlah tersebut terjadi penurunan pada periode Agustus 2019 menjadi 16.131 keluarga, terjadi pengurangan sebanyak 1.152 keluarga dari tahun lalu," katanya.
Pengurangan itu terjadi diakibatkan graduasi mandiri atau keluar secara kesadaran sendiri karena mereka sudah masuk kategori sejahtera.
Itu menandakan berkurangnya jumlah penerima PKH disebabkan telah meningkat taraf kesejahteraan masyarakat yang menerima.
Ia mengatakan pemasangan stiker tersebut menjawab dan menindaklanjuti upaya menempelkan gambar di rumah di daerah setempat agar bantuan itu tepat sasaran.
Pemasangan stiker tersebut juga disambut baik oleh warga setempat dan menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan itu.
"Kegiatan ini sangat bagus di samping mendata kembali apakah penerima manfaat tepat atau tidak, serta dibutuhkan keseriusan dari dinas terkait untuk terus menindaklanjuti kegiatan ini," kata Rinaldi.
Baca juga: PKH signifikan ubah perilaku hidup sehat keluarga penerima manfaat
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019