Pangkalpinang (ANTARA News) - Dijelek-jelekkan pribadinya bagi Maftuh Basyuni tidaklah terlalu menjadikannya persoalan. Tetapi, ia merasa perlu marah lantaran tak sudi institusinya, Departemen Agama (Depag) dijelek-jelekkan.
Maftuh menerapkan hal itu ketika seorang staf ahli Depag menjelek-jelekkan dirinya, namun ia baru bereaksi ketika institusinya yang menjadi korban.
"Saya sudah ingatkan untuk menghentikan itu sampai minta MUI menasihati orangnya," ujar Maftuh Basyuni. MUI yang dimaksudnya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menteri Agama (Menag) mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan seorang peserta pertemuan ulama dan tokoh masyarakat di Pangkalpinang, Bangka, mengenai ide dilegalkannya kawin sejenis sesama perempuan yang diusung seorang staf ahlinya.
Ide seperti perempuan kawin sejenis, menurut dia, hanya ditiupkan oleh orang yang bermental bar-bar, sayangnya ide itu justru diusung oleh staf ahli Menag yang seringkali memberikan pandangan di luar kelaziman.
Ia mengibaratkan, mencari mutiara ditumpukan sampah. Mutiara tidak ditemukan, tapi justru barang-barang busuk yang didapatkan.
Institusi Depag, menurut dia, ikut berperan dalam menjadikan umat, agar menjalankan syariat agama yang dianutnya secara baik.
Hal-hal yang sudah jelas dalam dasar hukum agama seharusnya tidak sampai diubah untuk kepentingan suatu kelompok apalagi bertentangan dengan hukum agama, katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008