Nanti seiring dengan periode musim hujan, maka kualitas udara akan pulih kembali

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan kualitas udara di Jambi tidak sehat atau mencapai 225.166 akibat kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan, selain juga pengaruh kemarau panjang yang menimbulkan banyak partikel debu turut tercampur di udara.

"Kualitas udara, kebetulan di Jambi kan juga masih musim kemarau. Kualitas udara ketika musim kemarau selain paling berpengaruh cepat, juga memang karena asap," kata Kasubdit Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kabut asap pekat kembali selimuti Kota Jambi

Kualitas udara tidak sehat di Jambi, katanya, akibat musim kemarau yang cukup panjang yang menyebabkan banyak partikel debu tercampur di udara ditambah juga dengan kebakaran hutan dan lahan yang semakin memperburuk kondisi udara di wilayah tersebut.

Ia mengatakan kualitas udara disebut tidak lagi sehat jika angka partikulat matter 10 mikronnya di atas 150, yakni pada rentang angka 151 sampai 350.

Baca juga: Kabut asap kembali ancam Kota Jambi

Kemudian dikatakan sangat tidak sehat jika sudah melampaui angka 351 sampai 420 dan berbahaya jika angkanya telah melampaui 420.

Kualitas udara tidak sehat, katanya, dapat menimbulkan dampak tidak langsung dan menyebabkan penyakit inspeksi saluran pernafasan atas (ISPA) serta penyakit paru-paru lainnya jika dihirup dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Polda Jambi tangani 12 perusahaan perkebunan terlibat karhutla

Karena itu, pada kondisi udara yang tidak sehat, ia mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker berstandar yang dapat memfilter kualitas udara yang buruk.

Ia berharap, seiring dengan datangnya periode musim hujan, kualitas udara di Jambi dan daerah lain akan semakin membaik karena hujan dapat membersihkan udara secara alami.

"Nanti seiring dengan periode musim hujan, maka kualitas udara akan pulih kembali," katanya.

Sementara itu, selain Jambi, BMKG mencatat kualitas udara cukup baik di Pekanbaru, pada kisaran 0 sampai 50, dan kualitas udara sedang di Palembang pada rentang 51 sampai 150.

"Untuk hari ini tidak ada yang (kualitas udaranya) berbahaya," katanya.

Pewarta: Katriana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019