Beijing (ANTARA) - Lima pelaut China tewas setelah kapal kargo berbendera Panama yang diawaki mereka tenggelam akibat diterjang badai Hagibis di Jepang pada Sabtu (12/10).
Peristiwa tersebut juga menyebabkan seorang anak buah kapal berkewarganegaraan China lainnya hilang dan seorang lagi berhasil diselamatkan.
Kedutaan Besar China di Tokyo terus berkomunikasi dengan Badan Keamanan Laut Jepang dan meminta agar pencarian korban hilang terus dilakukan, tulis media resmi China, Senin.
Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI korban Badai Hagibis
Kapal Panama berbobot 1.925 ton itu lego jangkar di lepas pantai Kota Kawasaki di sebelah selatan Tokyo saat badai Hagibis mulai mendekat.
Kapal tersebut hilang kontak pada Sabtu (12/10) pukul 09.40 waktu setempat sebagaimana pernyataan Bakamla Jepang.
Kapal nahas itu diawaki 12 orang yang terdiri atas tujuh warga negara China, tiga Myanmar, dan dua Vietnam.
Baca juga: Topan Hagibis di Jepang akibatkan 10 orang tewas, belasan hilang
Hingga Senin pagi, empat orang berhasil diselamatkan, sedangkan lima dinyatakan tewas, namun yang tiga lainnya masih belum diketemukan.
Pada Senin pagi itu pula, badan kapal telah ditemukan tergeletak di dasar laut.
Bakamla Jepang terus melanjutkan pencarian korban dengan mengerahkan sejumlah kapal patroli dan helikopter.
Baca juga: Jepang kirim tentara setelah topan landa Tokyo, 23 orang meninggal
Baca juga: Malaysia keluarkan "travel advisory" ke Jepang
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019