Jakarta (ANTARA) -

Gaya berbusana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak pernah terpisahkan dari aksesori seperti pita, obi, bros, syal, dan perhiasan.

Kecintaan perempuan asal Semarang, Jawa Tengah, itu pada aksesori dilatarbelakangi koleksi bajunya yang sebagian besar berwarna gelap, seperti biru tua atau hitam.

Warna gelap disebutnya sebagai warna paling aman untuk melaksanakan tugasnya sebagai diplomat, yang mengharuskannya melakukan banyak pertemuan dan menghadiri acara resmi.

“Baju saya hampir semua hitam, karena itu harus ada statement yang membuat hitam menjadi tidak dark and plain. Itulah fungsi aksesori bagi saya,” ungkap Retno dalam wawancara khusus dengan ANTARA di kantor Kemlu, Jakarta, Senin.

Menlu perempuan pertama Indonesia itu menuturkan kegemarannya mengoleksi aksesori, terutama yang berbentuk unik dan asli Indonesia seperti mutiara dari Lombok.



Retno, yang kerap tampil modis dengan padu padan busana yang cocok, mengaku selalu menyempatkan waktu pada malam hari sebelum tidur untuk menyiapkan baju dan aksesori yang akan ia kenakan keesokan harinya.

“Saya memang suka (fesyen), dalam artian saya tidak mau monoton (dalam berbusana),” ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.


Baca juga: Sidang Tahunan MPR, Menkeu Sri Mulyani kenakan kebaya hijau

Baca juga: Ini yang dipelajari mahasiswa sekolah mode Italia tentang Indonesia



Menlu ajak generasi milenial promosikan demokrasi ke tingkat dunia

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019