Seoul (ANTARA) - Menteri Kehakiman Korea Selatan Cho Kuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin waktu setempat akibat terseret skandal korupsi dengan melibatkan keluarganya.
Pejabat yang baru sebulan lebih bertugas itu mengatakan penunjukkannya sebagai Menteri Kehakiman menjadi beban politik bagi pemerintah
Cho dilantik oleh Presiden Moon Jae-in pada 9 September untuk memimpin reformasi kantor kejaksaan. Kritikus mengatakan sejak dahulu Cho rentan akan tekanan politik.
Protes terhadap Cho dipicu saat jaksa penuntut menyelidiki investasi keuangan keluarganya dan penerimaan anaknya di salah satu universitas.
"Saya memutuskan saya tidak boleh membebani Presiden dan pemerintah dengan urusan keluarga saya," kata Cho saat mengumumkan pengunduran dirinya.
"Saya yakin bahwa kini adalah waktunya bagi saya untuk mundur sehingga reformasi kantor kejaksaan berhasil diselesaikan," tambahnya.
Keputusan Cho untuk mundur adalah kemauannya sendiri, kata ketua penasihat politik Kang Gi-jung di hadapan awak media.
Kontroversi mengenai Cho, serta rasa ketidakpuasan masyarakat atas lesunya ekonomi dan terhentinya upaya diplomatik dengan Korea Utara, menurunkan peringkat penerimaan Moon.
Dalam survei terbarunya, jajak pendapat Realmeter menyebutkan 41,4 persen menerima kinerja Moon, terendah sejak dilantik pada 2017.
Survei terhadap 2.502 orang pekan lalu menemukan 56,1 persen menyetujui kinerja Moon, naik dari 52,3 persen pada pekan pertama Oktober, menurut lembaga survei tersebut pada Senin.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019