Jakarta (ANTARA News) - PT Krakatau Steel mendapatkan fasilitas kredit berupa "non cash loan" dari BNI sebesar Rp1,46 Triliun yang terdiri atas 75 juta dolar As atau sekitar Rp712 Miliar dan Rp750 Miliar. Pemberian fasilitas kredit tersebut secara resmi ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Korporasi BNI, Khrisna R Suparto dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel, Fazwa Bujang, di Jakarta, Kamis. Khrisna mengatakan pemberian kredit ini menunjukkan industri baja merupakan bisnis yang sangat potensial seiring dengan tren pertumbuhan permintan baja di dunia. Fasilitas kredit tersebut sendiri terdiri dari plafon "letter of credit" (L/C) impor, standby L/C, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan garansi bank. Fasilitas kredit dengan jangka waktu setahun tersebut akan digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang, guna memenuhi permintaan baja dan pasar domestik yang terus meningkat. PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang berdiri sejak 1970 bergerak dalam bidang pengolahan logam baja Krakatau Steel yang menjadi industri baja terpadu terbesar di Indonesia itu memiliki fasilitas produksi mulai pabrik pembuat besi baja hingga produkl baja lembaran dan batangan. Di pasar domestik, PT Krakatau Steel merupakan market leader dengan komposisi penjualan 85 persen domestik dan 15 persen ekspor.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008