Karena itu hak pribadi masing-masing. Tidak cuma hak sekadar kader partai tetapi warga negara menyikapi suatu peristiwa

Yogyakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DIY Suharwanta menghormati proses hukum terhadap putri Ketua Dewan Pembina PAN Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais terkait dengan cuitannya di Twitter yang menyebut penusukan Menkopolhukam Wiranto seting-an dan "play victim".

"Kita hormati semua proses, kita hormati pendapat mbak Hanum dan kita hormati yang merasa terganggu dan melaporkan. Kita hormati proses hukum yang akan berjalan," kata Suharwanta di Gedung DPRD DIY, Senin.

Menurut dia, statemen yang dikeluarkan melalui twitter mengenai teror yang menimpa Menkopolhukam Wiranto semata-mata urusan pribadi putri Amien Rais itu.

Baca juga: Setelah cuitan Hanum Rais, muncul topik "kehapus" di medsos
Baca juga: Hanum Rais klaim cuitannya soal Wiranto terhapus

Mengenai cuitan di media sosial, menurut dia, selama ini memang tidak ada aturan apapun dari internal partai. Oleh sebab itu, menurut dia, tidak ada yang dilanggar Hanum dalam posisinya sebagai kader partai PAN.

"Karena itu hak pribadi masing-masing. Tidak cuma hak sekadar kader partai tetapi warga negara menyikapi suatu peristiwa," kata dia.

Menurut dia, selama ini memang PAN tidak mengatur secara khusus mengenai kebijakan bermedia sosial terhadap kadernya. Sebab seluruh kader dianggap dewasa dan tahu batasan dalam bermedia sosial.

Selain itu, kata dia, kasus Hanum juga tidak ada kaitannya dengan posisinya sebagai anggota DPRD DIY.

"Dewan pun juga dengan koridor peraturan perundang-undangan yang ada itu hak pribadi, hak seseorang yang tentu semua dihormati dan tisak ada kaitannya dengan kedewanan," kata dia.

Sebelumnya organisasi relawan Jam'iyyah Joko Widodo-Ma'ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.

Baca juga: Dosen UGM dukung pelaporan Hanum Rais ke Polri
Baca juga: Kemarin, "kehapus" jadi trending hingga Mark Zuckerberg disidang

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019