Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Cipayung, Jakarta Timur, menduga mobil Daihatsu Grandmax yang menjadi pemicu kebakaran SPBU Setu, Jumat (11/10), menggunakan plat nomor polisi palsu.

"Diduga plat nomornya palsu, kita masih lacak," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Jakarta Timur, Iptu Budi Esti di Jakarta, Senin.

Menurut dia, informasi melalui plat nomor mobil sangat dibutuhkan untuk mengungkap identitas pemilik kendaraan serta supir yang melarikan diri saat kebakaran terjadi.

Mobil jenis Daihatsu Grandmax berwarna putih B 1533 L itu diduga menjadi pemicu kebakaran SPBU 3413805 Jalan Pagelarang, Setu, Cipayung, karena membawa lima unit drum yang diduga bermuatan bahan yang mudah terbakar.

Baca juga: Pertamina duga drum di Grandmax pemicu kebakaran SPBU Setu
Baca juga: SPBU Setu rugi Rp500 juta imbas kebakaran

Budi mengatakan, jajarannya terus berupaya melacak identitas pengendara mobil melalui penelusuran nomor rangka dan mesin mobil.

"Baru saya ambil nomor rangka sama nomor mesinnya untuk mengetahui siapa pemiliknya," ujar Budi.

Selain melacak identitas pengendara, polisi juga melibatkan Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk menyelidiki pemicu kebakaran serta pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Kita lagi tunggu hasil cek laboratorium Mabes Polri," katanya.

Sebanyak empat unit dispenser berikut satu unit mobil terbakar di SPBU Setu dengan kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta.

Meski tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden itu, namun operasional SPBU terpaksa ditutup selama proses penyelidikan polisi.
Baca juga: Polisi periksa tiga saksi kebakaran SPBU Setu
Baca juga: Pengelola SPBU tepis kebakaran dipicu radiasi ponsel

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019