Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, pada Kamis pagi, secara perlahan-lahan tapi pasti terus mendekati angka Rp9.100 per dolar AS, karena pelakupasar masih memburu mata uang Indonesia.
"Rupiah terus menguat mendekati level Rp9.100 per dolar AS, meski untuk menuju level tersebut tidak mudah dan banyak hambatan yang harus dihadapi," kata pengamat pasar uang Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tipis dua poin menjadi Rp9.115/9.117 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya (Selasa 29/7) Rp9.117/133 per dolar AS.
Dikatakannya, rupiah masih memerlukan waktu untuk bisa mencapai angka Rp9.100 per dolar AS.
Rupiah pada Senin lalu, sempat mencapai angka Rp9.105 per dolar AS, namun kembali terkoreksi hingga di posisi Rp9.133 per dolar AS.
"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka tersebut, karena sentimen pasar masih positif terhadap mata uang Indonesia," ucapnya.
Pasar uang domestik masih positif, namun berbagai gejolak global, terutama dari Amerika Serikat dan Eropa yang dilanda krisis keuangan dan penurunan akses kredit sedikitnya memberikan dampak negatif terhadap pergerakan rupiah.
Namun pergerakan rupiah yang terus membaik itu didukung oleh aksi intervensi Bank Indonesia (BI) yang terus memantau pasar, dan masuknya investor asing yang terus meningkatkan dananya di pasar domestik, katanya.
Menurut dia, rupiah saat ini berada dalam level yang sangat stabil dan diperkirakan akan terus menguat hingga menembus angka Rp9.100 per dolar AS.
Rupiah, sebelumnya sempat berkutat di level antara Rp9.120 sampai Rp9.125 per dolar AS, karena pelaku cenderung hati-hati melakukan transaksi, meski dolar AS di pasar global melemah, ucapnya.
Karena itu, lanjut dia, rupiah pada sore nanti diperkirakan masih dapat bergerak naik meski kenaikannya itu tidak besar yang berkisar antara tiga sampai lima poin.
Namun pergerakan rupiah menunjukkan bahwa sentimen positif masih masih mendukung, ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2008