Jenewa, (ANTARA News) - Seorang pramuka Skotlandia diharuskan pengadilan PBB untuk melepas alamat laman web miliknya gara-gara terkait dengan dunia khayal Narnia.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, badan PBB untuk hak paten dan hak cipta (WIPO) pekan lalu memerintahkan situs web www.narnia.mobi diserahkan kepada pemilik hak cipta C.S. Lewis, mendiang pengarang buku serial terkenal "Chronicles of Narnia".
"Kami kaget dengan keputusan itu," kata Gillian, ibu dari pramuka tersebut, kepada koran Scotsman, di Edinburgh. Anaknya, Comrie Saville-Smith (11) mendapat situs web tersebut sebagai hadiah ulang tahun dari sang ayah.
Dia mengetahui hal itu setelah mereka diberitahu tentang keputusan dari WIPO (World Intellectual Property Organisation) pada Rabu pekan lalu.
"Kami bertekad melawan karena ingin membuktikan bahwa orang tidak perlu menyerahkan sesuatu hanya karena disuruh pihak lain yang lebih kaya dan berkuasa," kata Gillian sebagaimana dilaporkan laman web koran Scotsman.
Kasus itu diajukan ke WIPO pada bulan Mei oleh pemilik hak cipta Lewis, seiring akan beredarnya film serial kedua berjudul "Prince Caspian" . Pemilik hak cipta C.S. Lewis adalah suatu perusahaan dengan kekayaan miliaran dolar itu terdaftar di Singapura.
Pengacara perusahaan tersebut, Baker and McKenzie, mengajukan gugatan pada bulan Mei setelah Saville-Smiths menolak tawaran menjual kembali situs itu kepada perusahaan tersebut. Keluarga Saville-Smiths membeli alamat laman web itu seharga 70 sterling (sekitar Rp1,3juta) pada tahun 2006.
Media di Skotlandia menggambarkan kasus itu mirip seperti pertempuran Narnia, yaitu keluarga yang berjuang demi mempertahankan hal yang mereka yakini sebagai kebenaran melawan suatu perusahaan raksasa. Sebagian orang menyamakan hal itu dengan tema buku-buku Narnia yaitu "yang baik melawan yang jahat".
Pengacara perusahaan itu dalam argumen kepada hakim William R.Towns menyatakan, ayah sang pramuka yaitu Richard, tidak sepenuhnya bersikap jujur. Richard juga punya situs mirip Narnia lainnya seperti freenarnia.mobi.
Pengadilan memutuskan bahwa Saville-Smith "mendaftarkan dan menggunakan alamat web yang diperselisihkan itu secara tidak jujur."
Hakim Towns, seorang ahli hak paten asal Texas, mengatakan dia tidak percaya Saville-Smith tidak ingin meraih uang dari situs
narnia.mobi. Alasannya, situs itu punya tautan ke situs-situs komersial. Hal tersebut dibantah Saville-Smith.
WIPO yang berada di Jenewa telah menangani ribuan kasus sejak memiliki sistem penyelesaian perselisihan Internet mulai delapan tahun lalu.
Kasus-kasus itu melibatkan perusahaan maupun sosok-sosok terkenal yang namanya digunakan untuk pihak lain untuk meraih keuntungan. Hal itu disebut "cyber-squatters".
Saville-Smiths punya waktu 10 hari untuk mengajukan banding ke pengadilan biasa dan penyerahan situs tersebut ditunda hingga ada keputusan dari hakim tingkat banding. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008