Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini, berpeluang positif melanjutkan penguatan pada akhir pekan lalu.

IHSG dibuka menguat 23,43 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.129,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,35 poin atau 0,67 persen menjadi 954,42.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin, mengatakan pekan ini pasar masih akan diwarnai oleh berita perang dagang AS-China.

"Pasar keuangan dunia masih tetap perlu berhati-hati akibat seringnya terjadi kegagalan negosiasi dagang kedua negara," ujar Hans Kwee.

Baca juga: IHSG akhir pekan "menghijau" bersama bursa saham Asia

Menurut Hans Kwee, kendati optimisme cukup tinggi diakhir pekan lalu, tetapi perbedaan kedua negara masih sangat banyak dan besar. Diyakini Presiden AS Donald Trump akan berupaya mencari solusi damai untuk menghindarkan AS dari resesi ekonomi, apalagi Amerika Serikat menjelang pemilu.

Selain itu, lanjut Hans Kwee, pasar juga akan diwarnai harapan penurunan suku bunga oleh The Fed. Harapan pasar naik dari 53 persen menjadi 85 persen di bulan ini. Rilis angka inflasi konsumen AS September yang tidak banyak berubah juga memberikan harapan terjadi pemotongan suku bunga.

Trump juga memberikan tekanan pada pejabat The Fed untuk menurunkan suku bunga. Hal tersebut diharapkan mampu mendorong perekonomian AS dan menaikkan popularitas pemerintah.

Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 5,18 poin

"Minggu ini 'event' laporan keuangan akan mempengaruhi pasar. Laba korporasi mungkin mengalami perlambatan akibat kondisi ekonomi yang menurun," ujar Hans Kwee.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng menguat 225,6 poin atau 0,86 persen ke 26.534,04 dan indeks Straits Times menguat 11,52 poin atau 0,37 persen ke posisi 3.125,49. Sementara itu bursa saham Jepang tutup.

Baca juga: IHSG masih rawan terkoreksi di tengah minimnya sentimen positif

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019