Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengatakan, sejumlah aksi teror yang terjadi di Indonesia dipengaruhi konflik antara Timur Tengah dengan Barat sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia sebenarnya adalah korban. "Ekstrimitas Islam di Indonesia itu bukan orisinil Indonesia, tetapi luberan dari Timur Tengah yang konflik dengan Barat. Jadi, Indonesia adalah korban dari teror, bukan sentral teror," kata Hasyim kepada wartawan usai pembukaan Konferensi Internasional Cendekiawan Islam (International Conference of Islamic Scholars-ICIS) III di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu. Terkait pemberlakuan hukuman mati bagi pelaku teror, Sekretaris Jenderal ICIS itu meminta semua pihak menghormati hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk dalam hal pemberantasan teror. Ia pun menghormati keputusan eksekusi mati bagi tiga terpidana kasus Bom Bali 12 Oktober 2002, Amrozi dan kawan-kawan. "Kita sendiri memang sudah mengusulkan pemberantasan terorisme harus 'by law' (melalui penegakan hukum) bukan dengan by security (pendekatan keamanan). Jadi, kalau hukum memutuskan hukuman mati, ya sudah," katanya. Mengenai permintaan agar eksekusi hukuman mati itu dilakukan dengan cara pancung dan bukan ditembak, Hasyim menyatakan, semestinya yang berlaku adalah hukum di Indonesia dan tidak perlu mengikuti keinginan perorangan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008