Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Internasional Cendekiawan Islam (International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III yang digagas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diminta mengeluarkan rekomendasi berupa seruan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dari Irak. Harapan tersebut dikemukakan Direktur Lembaga Muqtadha Al-Sadr Sheikh Madjid Kadzim yang berasal dari Irak kepada wartawan di sela-sela acara ICIS III di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu. Kadzim mengatakan, langkah praktis dan strategis yang bisa mengembalikan stabilitas di Irak adalah dengan mengeluarkan pasukan AS dan sekutunya dari negara itu dan memberikan keleluasaan kepada bangsa Irak untuk menentukan sendiri nasibnya. Menurut dia, keberadaan tentara AS dan sekutunya justru memunculkan terjadinya perang saudara di Irak. Konflik yang terjadi antara Sunni dengan Syiah di Irak merupakan hal yang patut dipertanyakan penyebabnya. "Kita selama ribuan tahun tidak pernah perang saudara, tidak ada sengketa dalam negeri hingga masuknya tentara AS ke negara kami," katanya. Dikatakannya, sejak kedatangan pasukan AS, selalu ada peledakan bom dan penghancuran masjid, baik masjid Sunni maupun Syiah. "Bahkan telah terjadi penghancuran tempat lahirnya Sheikh Abdul Qadir Jailani dan juga tokoh Syiah," kata Kadzim seraya menegaskan bahwa berbagai krisis yang terjadi di negaranya lebih banyak dipicu oleh negara-negara Barat, terutama AS.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008