Jakarta (ANTARA NeWs) - Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat, yang baru saja sembuh dari sakit demam berdarah, sudah kembali ke program latihan semula untuk menghadapi Olimpiade Beijing 2008 yang berlangsung bulan depan.
"Sejak kemarin (Selasa, 29/6) saya sudah kembali ke program latihan secara penuh," ujar Taufik, usai menjalani latihan di Pelatnas Bulutangkis Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Peringkat kesembilan dunia tersebut mulai berlatih kembali pada Senin (28/7) setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama hampir sepekan sejak Selasa (22/7) karena terjangkit demam berdarah.
Dalam latihan Rabu, setelah menjalani latihan bertanding di lapangan, Taufik yang akan mengikuti Olimpiade ketiganya setelah Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004, melanjutkan dengan latihan fisik di ruang fitness di bawah pengawasan pelatihnya Mulyo Handoyo.
Pada turnamen bulutangkis Olimpiade Beijing yang akan digelar di Beijing University of Technology Gymnasium, 9-17 Agustus, Taufik langsung maju ke putaran kedua bertemu pemain Malaysia, Wong Choong Hann.
Jika berhasil mengatasi Choong Hann, juara dunia 2005 itu berpeluang memperebutkan tempat di perempatfinal dengan atlet Vietnam Nguyen Tien Minh -- yang pernah mengalahkannya di Filipina Terbuka 2007, namun dibalas Taufik di All England 2008 -- jika Nguyen berhasil melalui lawan sebelumnya, pemenang antara Hsieh Yu Hsin dan Kaveh Mehrabi dari Iran.
Jika berhasil lolos ke babak delapan besar, Taufik kemungkinan bertemu pemain tuan rumah China yang menjadi unggulan keempat, Chen Jin dan pemain peringkat satu dunia Lin Dan diperkirakan telah menunggu di semifinal.
Dua gelar
Meski sudah pernah menjuarai Olimpiade, pebulutangkis yang belum meraih satu gelar pun tahun ini, langsung berlatih setelah keluar dari rumah sakit karena mengejar target pribadinya.
"Gregetnya memang berbeda karena saya sudah pernah menjadi juara Olimpiade, tetapi karena belum pernah ada yang dua kali menjuarai Olimpiade pada tunggal putra, saya ingin mengejarnya," ujar Taufik.
Sejak dipertandingkan pertama kali pada 1992 di Barcelona, medali emas tunggal putra selalu dimenangi pemain yang berbeda.
Setelah Alan Budikusuma dari Indonesia di Barcelona 1992, medali emas Olimpiade berikutnya di Atlanta 1996 dimenangi Poul-Erik Hoyer-Larsen dari Denmark, kemudian Ji Xinpeng dari China menjuarai Olimpiade Sydney 2000 sebelum Taufik memenanginya di Athena empat tahun lalu.
"Tetapi saya tidak tahu fisik saya mampu atau tidak," kata ayah satu anak yang masih dalam pemulihan setelah menderita demam berdarah selama sepekan.
Selain Taufik, tunggal putra juga Indonesia akan diwakili oleh Sony Dwi Kuncoro. Juara Indonesia Terbuka Super Series tersebut dipastikan akan berusaha memperbaiki hasil yang diraihnya di Athena saat ia menyumbang medali perunggu bagi kontingen Indonesia.
Selain mereka, bulutangkis yang dibebani mempertahankan tradisi emas Olimpiade, juga diwakili Maria Kristin (tunggal putri), Markis Kido/Hendra Setiawan dan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto (ganda putra), Vita Marissa/Liliyana Natsir (ganda putri), ditambah Nova Widianto dan Flandy Limpele yang masing-masing akan berpasangan dengan Liliyana dan Vita di ganda campuran. (*)
Copyright © ANTARA 2008